BISNIS.COM, MAKASSAR–Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Solidaritas Lembaga Jurnalis Indonesia Makassar menilai Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat tidak serius menangani aksi kekerasan oleh geng motor.
Mereka telah berulang kali meminta aparat kepolisian menangkap dan menyelesaikan kasus geng motor yang meresahkan masyarakat.
Ternyata, penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan anggota geng motor di Makasar belum menuai hasil maksimal.
Kasus yang menimpa jurnalis Fajar TV Harun saat hendak liputan belum ada hasil, hingga saat ini pelaku kekerasan belum terungkap.
“Belum terungkapnya kasus yang dialami Harun, kasus kekerasan geng motor kembali menimpa Muhammad Ardiansyah (Endy), jurnalis Trans TV,” kata mereka dalam rilisnya, Senin (13/5/2013).
Lembaga Jurnalis Indonesia Makassar terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Makassar, Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Makassar dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar.
Mereka beberapa kali meminta Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Irjen Mudji Waluyo untuk berdialog.Jurnalis juga untuk meminta penjelasan tegas terkait pemberantasan geng motor yang mulai merisaukan warga Makassar khususnya kekerasan yang menimpa pewarta.
“Namun, beberapa alasan Kapolda tetap ngotot enggan menemui beberapa perwakilan organisasi wartawan di Makassar. Ini bukti Kapolda Sulselbar Irjen Mudji tidak serius dengan penanganan kasus ini,” tegasnya.
Para wartawan meminta Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo agar turun tangan menangani kasus ini.
.jpg?w=348&h=261)
