BISNIS.COM, TANGERANG—Amerika Serikat menjanjikan arah hubungan bisnis yang lebih baik dengan Indonesia melalui program Kerja Sama Komprehensif antar kedua negara, yang menitikberatkan pada pola hubungan bilateral antar masyarakat.
Duta Besar AS untuk Indonesia Scot A. Marciel mengatakan peta interaksi antar negara di dunia telah mengalami pergeseran dalam beberapa dekade terakhir. “Saat ini masyarakat dunia mulai fokus pada isu-isu tentang lingkungan, penyakit endemik menular, organisasi teroris, kemiskinan, serta keadilan dan HAM,” ujar Marciel dalam kuliah umum tentang US-Indonesia Comprehensive Partnership di UPH, Tangerang pada Selasa (23/4).
Seluruh permasalahan tersebut, menurut Marciel, harus dihadapi secara bersama-sama oleh negara-negara di dunia. Untuk itu, diperlukan adanya perubahan pola kerja sama yang lebih menekankan pada dimensi people-to-people.
Dalam hal hubungan bisnis, Marciel menilai ada banyak manfaat yang bisa didapatkan Indonesia dan AS melalui kerja sama komprehensif yang lebih menekankan pada hubungan antar masyarakat kedua negara.
“Untuk dapat merasakan manfaat tersebut, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengajak masyarakat Indonesia dan AS untuk berpartisipasi bersama dan saling mengenal satu sama lain,” jelas Marciel.
Problema yang terjadi saat ini adalah ketimpangan aliran informasi di antara masyarakat kedua negara. Tidak banyak masyarakat AS yang mengetahui tentang Indonesia, tetapi masyarakat Indonesia lebih banyak memahami tentang problema yang terjadi di AS. Untuk itu, diperlukan lebih banyak interaksi antar masyarakat agar dapat saling bertukar ide dan mengatasi kesalahpahaman.
Marciel menambahkan saat ini AS dan Indonesia memiliki program kerja sama dagang dua arah senilai US$25 miliar per tahun, serta banyak perjanjian investasi. Hal tersebut dinilai sangat menguntungkan kedua negara karena membuka begitu banyak lapangan pekerjaan dan pemasukan bagi kedua belah pihak.
“Jadi saat ini AS ingin meningkatkan program tersebut untuk membuka peluang lebih besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan kemakmuran bagi kedua negara,” ujarnya.
Menurut Marciel, ada begitu banyak kesempatan bisnis yang terbuka bagi AS di Indonesia. Dalam hal perdagangan, AS tidak melihat Indonesia sebagai pesaing karena kedua negara menghasilkan produk yang berbeda, sehingga Indonesia dapat menjual lebih banyak produknya ke AS demikian pula sebaliknya.
Selain perdagangan, AS menawarkan lebih banyak kerja sama pendidikan melalui pertukaran pelajar dan beasiswa. “Kita mencoba untuk membawa lebih banyak pemuda Indonesia ke AS agar masyarakat AS lebih mengenal Indonesia. Kita juga mengingikan lebih banyak warga AS yang ke Indonesia untuk belajar, mengajar, melakukan penelitian dan juga berbisnis,” jelas Marciel. (faa)