BISNIS.COM, JAKARTA—Mabes Polri menyatakan fungsi deteksi dini dan pencegahan akan menjadi fokus kerja utama dalam rangka pengamanan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014.
"Jadi seperti kegiatan Pilkada, Pemilu, lebih kami optimalkan kepada deteksi dan pencegahan,"kata Kapolri Timur Pradopo di Jakarta hari ini, Senin (15/4/2013).
Timur menegaskan Polri akan siap bekerja secara optimal demi kelancaran agenda lima tahunan tersebut, karena situasi perpolitikan pada tahun politik ini diperkirakan akan terus meningkat.
Polri, katanya, kini telah memerintahkan satuan kewilayahan seperti Kapolres dan satuan-satuan operasional lainnya, untuk memahami ketentuan, aturan Pemilu, dan kegiatan Pemilu Legislatif, serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Itulah yang sekarang kami harus lakukan, langkah-langkah pelatihan termasuk nanti ada apel Kapolres. Apel ya salah satunya itu materinya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri yang baru saja dilantik pada hari ini, Irjen Pol Suparni Parto berharap dapat bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi dan mengamankan penyelenggaraan Pemilu 2014.
"KPU, Bawaslu dengan parpol sekarang endingnya kan kondusif. Jadi kami bisa kerja sama," tuturnya.
Suparni menambahkan pihaknya juga telah memiliki sebanyak 7 daftar daerah yang menjadi prioritas dan memerlukan pengamanan ekstra. N
Adapun 7 daerah yang memerlukan penajaman intelijen itu antara lain Aceh, Papua, Ambon, Maluku, Maluku Utara, Sulteng, Nusa Tenggara Barat.
Dia berharap fungsi tugas intelijen kepolisian yang kini diembannya harus dapat memberi masukan pada pimpinan Polri guna memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.
"Mudah-mudahan saja persoalan itu dengan masukan kami, intelijen, bisa menghasilkan solusi atas permasalahan yang terjadi,"katanya.