Ketidakpuasan terhadap hasil keputusan sidang Komite Etik mengusut kebocoran surat perintah penyidikan (Sprindik) atas Anas Urbaningrum masih menyelimuti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.
Adapun Ketua KPK Abraham tidak terbukti secara langsung membocorkan dokumen tersebut. Komite Etik menetapkan sekretaris pribadi Abraham Samad, Wiwin Suwandi yang telah membocorkan dokumen. Samad hanya terkena sanksi teguran tertulis.
Ketidakpuasan Abraham Samad ditunjukkan selama persidangan dan pembacaan putusan dalam sidang Komite Etik. Sebelumnya Ketua KPK sempat melontarkan pernyataan mengenai polemik kudeta KPK dan pelibatan skandal terhadap dirinya.
Putusan Komite Etik memang wajar dan telah berhasil mengungkap kebenaran dan mengakhir kisruh yang sebenarnya siapa yang membocorkan surat tersebut. Seharusnya Ketua KPK legawa dan menerima sanksi, dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya.
Abraham Samad tidak perlu memperpanjang lagi kasus tersebut, KPK harus berbenah dan kembali kepada pekerjaan beratnya dalam mengungkap sejumlah kasus mega korupsi yang masih belum tersentuh aktor utamanya. Harapan publik agar KPK lebih solid dalam membasmi korupsi dan bersinergi dalam bersama-sama untuk menuntaskan kasus Hambalang.
TINA DIYAH
Jalan Pancoran Timur Raya, Perdatam, Nomor 13
Jakarta Selatan
