BISNIS.COM, BANDUNG--Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menargetkan pembiayaan mikro sebesar Rp250 miliar pada 2013 untuk pembiayaan koperasi dan UMKM (KUMKM) di Jawa Barat.
Direktur Utama LPDB Kemas M. Danial mengemukakan sejak beroperasi pada 2008 hingga April 2013 dana yang telah dikucurkan untuk pembiayaan KUMKM di Jabar sekitar Rp500 MilIar.
Menurutnya, jika dana tersebut bisa diserap lebih cepat oleh para pelaku KUMKM, pihaknya akan menambah anggaran selama 2013 sekitar Rp400 miliar-Rp500 miliar per tahun.
Tahun ini, LPDB menargetkan Rp1,9 triliun untuk pembiayaan KUMKM di Indonesia, dan 60% penyaluran dana tersebut bagi sektor riil.
“Selama kuartal I/2013, sudah disalurkan sekitar Rp350 miliar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya kepada Bisnis (2/4/2013).
Kemas mengatakan untuk non-performing loan (NPL) masih tetap di bawah 1% sehingga potensi kredit macet sangat rendah.
Menurutnya, penyaluran dana bergulir ini dinilai sangat baik karena prosesnya melalui lembaga resmi masyarakat seperti koperasi, sehingga pelaku KUMKM tidak akan kesulitan untuk mencari permodalan.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Koperasi Pedagang Kaki Lima Panca Bhakti (Kopanti) Jabar Andra A. Ludin mengemukakan pihaknya saat ini mendapatkan bantuan dari LPBD untuk pembiayaan UMKM informal seperti pedagang kaki lima (PKL).
Menurutnya, sebanyak 518 PKL diberikan bantuan pinjaman oleh LPBD sebesar Rp125 miliar untuk membuka usaha di sebuah mal di Bandung.
Bantuan tersebut, dibayarkan dengan jangka waktu pengembangan usaha selama 8 tahun dan suku bunga pinjaman yang rendah sebesar 3% per tahun.
Menurut Andra, jumlah PKL di Jabar mencapai 2 juta pelaku usaha dan yang menjadi anggota koperasi hanya sekitar 38.000 anggota.
“Pada 2012 Kopanti telah membantu penyerapan dana kredit sebesar Rp30 miliar untuk sekitar 400 koperasi di Jabar,” ujarnya kepada Bisnis (2/4).
Andra mengemukakan selain memberikan kesempatan untuk penyerapan dana bergulir bagi koperasi, Kopanti juga bekerjasama dengan koperasi fungsional lainnya seperti Kopassus dan KUD dengan memberikan pinjaman sebesar Rp500 juta.(k28/yop)