http://www.setkab.go.id
BISNIS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyindir para pejabat yang memiliki kantor mewah tetapi tidak produktif.
Hal itu, seperti dilansir http://www.setkab.go.id, diungkapkan Presiden Yudhoyono di sela-sela menunggu kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di depan kantornya di Kompleks Istana Kepresidenen, di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
"Kantor saya ini kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan. Tapi yang penting kan produktivitasnya, bukan mewahnya, bukan mahalnya ruangan ataupun perabotan," kata Presiden SBY sambil menunjuk kantornya. Kantor bercat dinding putih dengan pintu kaca.
Presiden yang kala itu juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty Nata Legawa pun menambahkan harapannya. "Mudah-mudahan itu juga dimiliki semua pejabat di negeri ini. Jangan `jor-joran` (bersaing), mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita," kata Presiden.
Sebelum ini saat menerima kunjungan 7 (tujuh) jendral purnawirawan yang dipimpin oleh Jendral TNI (Purn) Luhut Panjaitan, pada pekan lalu, Presiden SBY juga sempat ‘memamerkan’ ruang kerjanya yang dianggapnya sangat sederhana, tidak mewah.
SBY membandingkan ruang kerjanya dengan ruang kerja beberapa bupati di tanah air yang mewah. "Banyak yang lebih mewah seperti ruang kerja bupati. Ini hanya seperti ruang kerja Danyon (Komandan Batalyon) 74," kata SBY.
Sebagaimana diketahui, Komandan batalyon (Danyon) biasanya dijabat seorang prajurit TNI berpangkat Letnan Kolonel atau Kolonel dan biasanya ditempatkan di daerah.
Ruang kerja SBY, juga biasa digunakan menerima tamu, memang tidak nampak mewah untuk ukuran seorang Presiden. Ruang itu didominasi warna putih dengan lantai dari keramik yang berwarna agak abu-abu. Ruangan tempat menerima tamu dipisahkan dengan kain gorden warna merah.
Hanya ada karpet merah motif bunga warna kuning dipasang di atas kursi para tamu, disamping sebuah meja kaca panjang di tengahnya.
Di dalam ruangan seluas kurang lebih 7x8 meter itu juga ada beberapa lukisan serta sebuah foto Presiden SBY yang sedang berpose dengan beberapa kepala negara anggota APEC.
