BISNIS.COM, BANDAR LAMPUNG—Gubernur Lampung Sjachroedin ngotot proyek infrastruktur Jembatan Selat Sunda (JSS) segera diwujudkan.
Proyek infrastruktur yang masuk dalam koridor Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Sumatra itu sampai sekarang belum ada kejelasan.
Menurut Kyai Oedin, panggilan Sjachroedin, Provinsi Lampung sering dikatakan pintu gerbang strategis yang menghubungkan pulau Sumatra dengan pulau Jawa namun infrastruktur pendukung tidak memadai. Jalan lintas Sumatra kondisinya semakin buruk, sempit dan berlubang. Padahal hampir semua angkutan darat dari Sumatra ke Jawa maupun sebaliknya lewat Lampung.
“Lampung sering disebut pintu gerbang strategis tapi gerbangnya tidak ada. Semua kendaraan dari Sumut, Bengkulu, Riau lewat Lampung sehingga [pembangunan] JSS sudah menjadi keharusan,” katanya dalam acara Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatra dan Rakor MP3WI di Bandar Lampung, Selasa malam (19/3/2013).
Dia mengusulkan setelah JSS terbangun, kapal feri yang sekarang melayani penyeberangan Merak Bakauheni dialihkan ke wilayah Barat Sumatra untuk melayani penyeberangan menuju Merak atau Jawa bagian selatan. Dengan begitu Sumatra bagian barat dan Jawa bagian selatan bisa terbuka.
Sumatra, sambung Oedin, sudah saatnya harus mendapat prioritas pembangunan mengingat infrastrukur sekitar pelabuhan Bakauheni sangat jauh berbeda dengan infrastruktur sekitar pelabuhan Merak Banteng yang dihiasi jalan tol. Sejak keluar dari Bakeuheni kendaraan menuju Sumatra disuguhi jalan berkelok dan berlubang dan macet belasan meter.