Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Marciel klaim tak seburuk pemberitaan media

JAKARTA--Scot Marciel, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, mengklaim kondisi perekonomian negaranya pada kenyataannya tidak seburuk yang diberitakan oleh media."Ekonomi AS tumbuh stabil sejak krisis, sangat berbeda dengan apa yang mungkin

JAKARTA--Scot Marciel, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, mengklaim kondisi perekonomian negaranya pada kenyataannya tidak seburuk yang diberitakan oleh media.

"Ekonomi AS tumbuh stabil sejak krisis, sangat berbeda dengan apa yang mungkin Anda sering dengar dan baca dari media," katanya dalam konferensi pers penyerahan hibah untuk program penelitian antarunversitas Indonesia-AS pada Senin (18/3/2013) di Jakarta.

Dia menjelaskan perekonomian terbesar di dunia itu tumbuh 2% sepanjang tahun lalu atau bertambah sebesar US$300 miliar.

"Besar tambahan ekonomi itu jauh lebih banyak dari [tambahan ekonomi] dari negara Asean manapun," jelasnya.

Marciel menambahkan pertumbuhan ekonomi tersebut mampu berkontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 2 juta lowongan, di tengah pemotongan defisit anggaran sebanyak 40%.

Dia mengungkapkan para ekonom memprediksi ekonomi AS akan tumbuh hingga 2,3% pada tahun ini.

"Kami menikmati pertumbuhan ini. Kami memang menginginkan pertumbuhan yang lebih pesat, tapi jelas kondisi kami saat ini sudah jauh dari krisis," katanya.

Menurutnya, komitmen AS untuk memberikan bantuan pembangunan kepada negara-negara berkembang tidak akan terpengaruh oleh kondisi perekonomian dan pengetatan fiskal.

"Meskipun ada masalah di anggaran, kami akan tetap menjadi jumlah bantuan," ujarnya.

Salah satu bentuk dari bantuan tersebut adalah dana hibah sebesar US$6 juta atau Rp58,24 miliar dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk lima Program Kemitraan antar Universitas Indonesia-AS.

Kerjasama penelitian antara universitas-universitas di kedua negara itu merupakan program dari Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia.

"Kami berharap program ini membantu meningkatkan kualitas pengajaran di universitas, mempromosikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengispirasi ilmuwan untuk berkontribusi kepada masyarakat," kata Marciel.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Koordinasi Pendidikan & Keagamaan Menteri Koordinasi Kesejahteraan Indonesia Agus Sartono mengatakan program ini diharapkan dapat meningkatkan minat pelajar Indonesia terhadap penelitian.

"Indonesia diprediksi tergabung dalam tujuh kekuatan ekonomi dunia pada 2030. Jadi, kita harus mempersiapkannya dari sekarang, salah satunya dengan penelitian yang dilakukan para generasi muda," jelas Agus dalam kesempatan yang sama.

Sejak 2011, USAID telah mengucurkan hibah senilai total US$14,1 juta untuk 16 program, termasuk lima program yang baru tersebut, yang merupakan penelitian tentang influensa, keberagaman hayati dan pengelolaan hutan, inovasi iptek, perubahan iklim, dan matematika.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Others
Sumber : A. Puja R. Altiar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper