BISNIS.COM, BEIJING—Menteri Perdagangan China Cheng Deming mengaku khawatir akan bahaya perang mata uang menyusul pelemahan nilai tukar yen Jepang hingga level terendahnya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari 3 tahun.
Dia berharap Jepang patuh terhadap komitmen Grup 20 yang menolak devaluasi dengan sengaja. “Depresiasi besar-besaran dari mata utang utama akan berdampak besar ke China dan negara-negara berkembang lainnya,” kata Chen pada Jumat (8/3/2013) di Beijing.
Nilai tukar yen telah melemah sekitar 14% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam 3 bulan terakhir karena pasar mengantisipasi stimulus yang lebih besar dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pemerintahan Jepang yang baru pada tahun ini mengkampanyekan stimulus dan pelonggaran baik fiskal dan moneter guna mengakhiri deflasi yang telah berlangsung selama 15 tahun dan memulihkan perekonomian.
Pada bulan lalu, delegasi Jepang dalam pertemuan negara-negara G-20 di Moskow mengatakan bahwa pelemahan yen lebih merupakan efek samping dari kebijakan yang diambil pemerintah untuk menggenjot perekonomian. (ra)