Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: G-20 memaklumi pelemahan yen

BISNIS.COM, WASHINGTON—Jepang masih berupaya meyakinkan negara-negara lain bahwa kebijakan moneter dari bank sentralnya memang sudah seharusnya dilakukan untuk memulihkan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu.

BISNIS.COM, WASHINGTON—Jepang masih berupaya meyakinkan negara-negara lain bahwa kebijakan moneter dari bank sentralnya memang sudah seharusnya dilakukan untuk memulihkan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu.

Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan negara-negara Grup 20 memaklumi alasan Jepang menggelontorkan stimulus terbesar dalam sejarah Negeri Sakura, sehingga dia berharap agar tidak ada lagi kritik terhadap pelemahan nilai tukar yen.

“Kami sama sekali tidak berniat memperlemah yen. Pelonggaran yang dilakukan BoJ merupakan kebijakan domestik untuk mencapai inflasi 2% secepat mungkin,” kata Kuroda usai menghadiri pertemuan pemimpin moneter G-20 di Wasington pada Jumat (19/4/2013).

Berdasarkan draf pernyataan G-20 untuk pertemuan yang berlangsung hingga pekan depan, 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu akan menyampaikan komitmen untuk menghindari devaluasi mata uang yang kompetitif.

Draf tersebut tidak menyebut Jepang. Stimulus fiskal dan moneter dari pemerintahan Jepang yang baru disinyalir menjadi faktor utama pelemahan yen, yang mengancam daya saing negara eksportir dengan produk sejenis, seperti Korea Selatan.

Nilai tukar yen telah turun sekitar 20% terhadap dollar AS dalam 6 bulan terakhir, sehingga menjadi mata uang dengan kinerja terlemah dari 16 mata uang utama. Menurut Kuroda, pelemahan yen tidak akan memicu devaluasi yang kompetitif.

“Kemungkinan hasilnya pertemuan G-20 akan menyampaikan kekhawatiran akan Jepang dan depresiasi yennya sangat tinggi,” kata Takahiro Sekido, strategist Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

“Hal itu mungkin tidak akan terlalu banyak dibahas,” kata Kuroda, saat ditanyakan oleh wartawan mengenai kemungkinan G-20 akan mencecar Jepang dengan pelemahan mata uangnya.

Devaluasi mata uang yang kompetitif adalah upaya pelemahan nilai tukar mata uang masing-masing dengan sengaja oleh negara-negara untuk memperkuat daya saing ekspor. Fenomena ini sering diistilahkan dengan perang mata uang atau currency war. (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper