Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK IRAN: AS 'ancam' China, India, & Korsel

WASHINGTON: Presiden AS Barack Obama telah mengirimkan surat kepada China, India, dan Korea Selatan, bahwa mereka bisa menghindari sanksi baru AS dengan membatasi impor minyak dari Iran pada akhir Juni.Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengumumkan

WASHINGTON: Presiden AS Barack Obama telah mengirimkan surat kepada China, India, dan Korea Selatan, bahwa mereka bisa menghindari sanksi baru AS dengan membatasi impor minyak dari Iran pada akhir Juni.Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengumumkan kelompok awal yang beranggotakan Jepang dan 10 negara Uni Eropa secara signifikan telah mengurangi pembelian minyak mentah asal Iran.Dengan demikian memenuhi syarat pengecualian sanksi untuk periode terbaru selama 180 hari, sesuai hukum yang berlaku.AS tidak memberikan keringanan kepada China, sebagai importir terbesar minyak mentah Iran untuk semester I/2011, juga kepada India, dan Korea Selatan.Dya negara yang disebut terakhir itu merupakan pembeli terbesar ketiga dan keempat, berdasarkan data dari Departemen Energi Amerika Serikat.Clinton memuji langkah Uni Eropa dan Jepang, di mana negara-negara tersebut berada dalam peringkat kedua dalam daftar importir minyak mentah Iran.Clinton mengakui tidak mudah untuk mengurangi impor minyak mentah Iran. “Mereka harus memikirkan cara memenuhi kebutuhan energinya,” ujar Clinton, Rabu 21 Maret 2012.Berdasarkan peraturan yang diundangkan 31 Desember lalu, sejumlah negara hingga 28 Juni mendatang akan mulai mengurangi secara signifikan volume pembelian minyak mentah asal Iran.Selain itu, perbankan masing-masing negara akan mulai memangkas pembelian minyak Iran dari sistem keuangan Amerika Serikat.Mark Dubowitz, Executive Director Foundation for Defense of Democracies, menyatakan Obama telah memulai mengurangi beberapa ketidakpastian di pasar minyak mentah.“Hal ini memberikan ruang Jepang, yang butuh untuk tetap membeli minyak mentah asal Iran, secara jelas melakukan pembelian tanpa menaruh risiko pada instituasi keuangan mereka,” ujarnya.Dia menambahkan berkurangnya ketidakpastian itu juga memberikan tekanan pada Korea Selatan, India, China, Turki, Afrika Selaatan, dan beberapa pembeli minyak Iran lain yang tunduk pada hukum AS.Menkeu Korea Selatan Bahk Jae Wan menyatakan bahwa pemerintah di Seoul mengadopsi apa yang dilakukan AS dan membahas apa yang terjadi saat ini, terkait dengan pemangkasan pengiriman minyak Iran.Sementara itu, menteri keuangan Jepang Jun Azumi menyatakan pemerintah Jepang menyambut baik pengumuman dari pemerintah Amerika tersebut. (Bloomberg/Dle/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper