Bisnis.com, MOSKOW - Pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev memperingatkan perihal tensi antara Rusia dan Amerika Serikat yang meningkat dan menyebut Perang Dingin tidak boleh terulang.
"Kita harus menahan diri. Tak hanya dari Perang Dingin, kita harus lanjutkan tatanan dunia yang telah dirancang. Katakan 'tidak' pada perang saat ini dan selamanya. Yang terpenting adalah untuk menghapus senjata nuklir," kata Gorbachev usai pemutaran sebuah film dokumenter tentang dirinya pada Kamis (8/11/2018) seperti dilansir Reuters.
Gorbachev, yang kini tampak renta, dulu dikenal sebagai sosok yang berjasa besar dalam berakhirnya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Bersama Presiden AS Ronald Reagan keduanya menyepakati perjanjian Intermediate-Range Nuclear Force (INF-Treaty) pada 1987. Perjanjian tersebut berisi aturan penghapusan senjata nuklir.
Di tengah kondisi kesehatan yang terus memburuk, Gorbachev terus mengampanyekan hubungan kedua negara yang tak kunjung stabil. Hubungan Moskow dan Washington memang kerap mengalami gesekan usai aneksasi Crimea yang dilakukan Rusia pada tahun 2014.
Dalam kolom yang ia tulis untuk New York Times bulan lalu, Gorbachev mengecam aksi Donald Trump yang berencana mengundurkan diri dari perjanjian INF.
Ia kembali menyinggung isi artikel tersebut dan menyebutkan kemunculan Perang Dingin bisa dihentikan.
"Yang terburuk adalah ketika konfrontasi kembali muncul, dimulainya persaingan senjata. Mereka sudah mulai membicarakan soal perang senjata nuklir seolah hal itu bisa diterima," kata Gorbachev.
Presiden AS Donald Trump bulan lalu menyatakan pihaknya akan keluar dari perjanjian INF. Ia menyatakan Rusia telah melanggar aturan tersebut sementara AS tidak diperkenankan melakukan hal yang sama.