Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yusril: Berkas Pencalonan Megawati & Gus Dur juga tak Lengkap

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengenang kembali detik-detik menegangkan saat pencalonan presiden RI di Majelis Permusyawaratan Rakyat pada akhir Oktober 1999.
Yusril Ihza Mahendra./Antara-M Agung Rajasa
Yusril Ihza Mahendra./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengenang kembali detik-detik menegangkan saat pencalonan presiden RI di Majelis Permusyawaratan Rakyat pada akhir Oktober 1999.

Ketika itu, Yusril mengaku sampai pukul 07.00 WIB hanya dirinya yang menyerahkan berkas lengkap sebagai calon presiden. Satu jam kemudian, Ketua MPR Amien Rais mengumumkan bahwa capres bertambah menjadi 3 orang yakni Yusril, Megawati Soekarnoputri, dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Padahal, lanjut Yusril, ketika itu Megawati dan Gus Dur tidak melengkapi berkas persyaratan seperti surat berkelakuan baik hingga surat keterangan sehat. Namun, pada pukul 09.00 WIB Amien mengetuk palu yang menyatakan pencalonan 3 orang itu memenuhi syarat.

"Karena saya tahu apa yang diucapkan dalam sidang menjadi putusan resmi. Saya diam meski hati saya menjerit waktu itu," ujarnya di sela-sela sidang lanjutan sengketa PBB versus KPU di Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Pada akhirnya sejarah membuktikan Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 1999 mengalahkan Megawati. Sebaliknya, Mega berhasil memenangkan pemilihan wapres.

Penjelasan Yusril itu merupakan bagian dari argumennya untuk meyakinkan Majelis Sidang Adjudikasi Badan Pengawas Pemilu bahwa KPU Papua Barat telah melakukan kesalahan hukum administrasi negara saat menyatakan PBB tidak memenuhi syarat verfikasi faktual. Pasalnya, KPU Papua Barat mengubah keputusan terhadap PBB dari awalnya memenuhi syarat (MS) meski tanpa mekanisme rapat pleno.

"Keputusan KPU seharusnya adalah yang diucapkan dalam rapat pleno," ujar mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper