Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal IV/2017, Ekonomi Zona Euro Naik 0,6%

Pertumbuhan ekonomi kawasan Zona Euro berhasil melanjutkan ekspansinya pada tahun lalu. Kondisi itu didukung pula oleh optimisme yang meningkat di kalangan pebisnis dan rumah tangga.

Kabar24.com, JAKARTA—Pertumbuhan ekonomi kawasan Zona Euro berhasil melanjutkan ekspansinya pada tahun lalu. Kondisi itu didukung pula oleh optimisme yang meningkat di kalangan pebisnis dan rumah tangga.

Kantor Statistik Eropa (Eurostat) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Zona Euro tumbuh 0,6% pada kuartal IV/2017. Capaian itu menandai ekspansi pada pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut dalam 19 kuartal berturut-turut.

Kuatnya pertumbuhan ekonomi dalam tiga bulan terakhir 2017 tersebut, membuat laju PDB tahun lalu mencapai 2,5%. Eurostat menyebutkan, realisasi itu menjadi rekor tertinggi sejak 2007, yang mencapai 3,0%.

“Catatan ini dapat diklaim sebagai salah satu keberhasilan pemerintag Zona Euro dan Bank Sentral Eropa (ECB) dalam memacu pemulihan. Namun, kawasan ini masih memliki pekerjaan rumah berupa inflasi yang masih di bawah target,” kata Kepala Ekonom Bloomberg Economics untuk kawasan Eropa Jamie Murray, Selasa (30/1).

Eurostat juga menyebutkan, pertumbuhan yang kuat pada tahun lalu tersebut, didorong oleh ekspansi yang relatif tinggi di Prancis dan Spanyol. Adapun, Prancis tercatat tumbuh 0,6% pada kuartal IV/2017. Perolehan tersebut menjadi yang terkuat sejak 2011, lantaran naiknya kepercayaan publik dan investor kepada Presiden Prancis yang baru, Emmanuel Macron.

Sementara itu, Spanyol berhasil tumbuh 0,7% pada periode yang sama. Krisis politik antara Negeri Matador dengan Catalonia, terbukti tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Terpisah, Komisi Eropa menyebutkan bahwa indeks kepercayaan bisnis Zona Euro masih relatif kuat pada Januari, dengan mencapai 114,7. Capaian itu turun dari Desember 2017 yang menembus 115,3.

Kendati demikian Komisi Eropa mengklaim, penurunan tersebut tidaklah terlalu signifikan. Pasalnya, penurunan indeks tersebut pada Januari lebih disebabkan oleh perubahan metodologi penelitian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper