Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERANG SURIAH: 6 Tahun Tewaskan 465.000 Orang

Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah, pemantau perang yang berkantor di Inggris, pada Senin (14/3/2017) menyatakan sejauh ini, sekitar 465.000 orang tewas dan hilang dalam perang saudara Suriah.
Ilustrasi-para pengungsi Suriah di atas kapal karet menuju Yunani/Reuters
Ilustrasi-para pengungsi Suriah di atas kapal karet menuju Yunani/Reuters

Kabar24.com, BEIRUT - Ratusan ribu korban jiwa melayang sia-sia akibat perang saudara berkepanjangan di Suriah.

Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah, pemantau perang yang berkantor di Inggris, pada Senin (14/3/2017) menyatakan sejauh ini, sekitar 465.000 orang tewas dan hilang dalam perang saudara Suriah.

Perang dimulai enam tahun lalu dengan unjuk rasa menentang pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Sejak itu, perang tersebut menyeret kekuatan dunia dan kawasan, memungkinkan IS merebut wilayah besar dan menyebabkan pengungsian terbesar sejak perang dunia kedua.

Tercatat kematian lebih dari 321.000 orang sejak awal perang tersebut dan lebih dari 145.000 orang dilaporkan hilang.

Di antara yang tewas terdapat lebih dari 96.000 warga, kata pengamat yang menggunakan jaringan di seluruh negara itu untuk menghitung jumlah korban sejak awal perang Suriah.

Dikatakannya bahwa pasukan pemerintah dan sekutunya membunuh lebih dari 83.500 warga, termasuk lebih dari 27.500 dalam serangan udara dan 14.600 di bawah penyiksaan di penjara.

Penembakan oleh pemberontak menewaskan lebih dari 7.000 warga, kata pengamat tersebut.

IS menewaskan lebih dari 3.700 warga, serangan udara oleh sekutu pimpinan Amerika Serikat membunuh 920 warga dan Turki, yang mendukung pemberontak di Suriah utara, menewaskan lebih dari 500 warga, tambahnya.

Pemerintah Suriah dan Rusia membantah menyasar warga atau menggunakan penyiksaan atau pembunuhan di luar hukum. Sebagian besar kelompok pemberontak dan Turki juga menyangkal membidik warga.

Sekutu pimpinan Amerika Serikat mengatakan berusaha keras menghindari korban di kalangan warga dan selalu menyelidiki laporan bahwa mereka melakukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper