Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLUSI UDARA: Perbaiki Kualitas, China Pertimbangkan Ambil Langkah Radikal

Pemerintah China mengusulkan sejumlah langkah untuk menangani masalah dalam kualitas udara pada kota-kota dengan tingkat polusi paling tinggi di negara tersebut.
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer
Polusi China: Seorang pria melakukan olahraga pagi dengan latar belakang asap pabrik di seberang sungai Songhua di Provinsi Jilin, China (24/2/2013)./Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengusulkan sejumlah langkah untuk menangani masalah dalam kualitas udara pada kota-kota dengan tingkat polusi paling tinggi di negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters (Senin, 13/2/2017), China mempertimbangkan untuk mengharuskan produsen baja dan aluminium memangkas lebih banyak produksi serta melarang aktivitas batu bara di salah satu pelabuhan utamanya.

Dalam draft dokumen kebijakannya, China juga akan menutup sejumlah pabrik pupuk dan obat seiring upaya pemerintah meningkatkan perlawanannya terhadap kabut asap.    

Jika terlaksana, langkah yang diajukan oleh Kementerian perlindungan lingkungan hidup (MEP) tersebut akan menjadi bagian dari upaya paling radikal sejauh ini untuk mengatasi permasalahan kualitas udara.

Langkah ini dilakukan setelah wilayah timur laut China menghadapi sejumlah kasus polusi terburuk selama bertahun-tahun di saat emisi dari industri berat, pembakaran batu bara pada musim dingin, dan meningkatnya kegiatan transportasi telah menyebabkan kabut asap yang tebal pada sejumlah kota utama termasuk Beijing.

Dokumen itu menguraikan rencana untuk mengurangi setidaknya separuh kapasitas baja dan pupuk serta kapasitas aluminium setidaknya sebesar 30% di 28 kota di lima wilayah China mulai akhir November hingga akhir Februari.

Pada Juli, pemerintah berencana menghentikan aktivitas batu bara di Tianjin, salah satu pelabuhan terpadat di China, dengan mengalihkan pengiriman ke Tangshan yang akan memindahkan volume transportasi batu bara dalam jumlah besar dari truk ke jalur rel.

Adapun pada September, pelabuhan-pelabuhan di provinsi Hebei tidak akan diizinkan menggunakan truk untuk mengangkut batu bara dari jalur rel ke kapal-kapal.

Berdasarkan upaya pemangkasan yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan tersebut, total produksi tahunan baja China diperkirakan akan berkurang 8%, sedangkan jumlah produksi alumunium turun 17%.

Menurut sumber terkait, pihak pengawas lingkungan hidup telah mendistribusikan draft tersebut ke pemerintah lokal dan perusahaan-perusahaan untuk melihat respon mereka.

“Saya rasa proposal itu terlalu radikal. (Pemerintah) belum secara cermat mempertimbangkan konsekuensi yang dapat timbul dan solusi untuk merealisasikannya,” ujar seporang pedagang batu bara di China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper