Kabar24.com, JAKARTA--Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk meningkatkan peranan bahasa Melayu sebagai instrumen untuk memperkuat struktur sosial kedua negara serumpun dan berperan dalam ilmu pengetahuan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahasa merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berperan dalam interaksi antarmanusia di dunia. Saat ini, Bahasa Indonesia atau bahasa Melayu digunakann oleh lebih dari 350 juta orang.
Dalam pertemuan dengan Penasehat Sosial Budaya Kerajaan Malaysia Tan Dato Seri Utama Rais Yatim itu, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan peranan bahasa Indonesia dan Melayu.
"Bahasa Indonesia dan Malay sama sebenarnya, bagaimana mempersatukan strukturnya kembali, memperkuat. Bukan tata bahasanya, tetapi penggunaan bahasanya. Bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan, jadi bahasa yang berperanan dalam dunia," papar JK di kantornya, Selasa (27/1/2015).
Kesepakatan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk kajian bersama antara ahli bahasa Indonesia dengan ahli bahasa Melayu untuk mempergunakannya dalam ilmu pengetahuan,
"Dulu lembaga kita mempersatukan, banyak istilah yang berbeda, kadang-kadang banyak pengertian, yang paling pokok secara bersama-sama, kampanye bersama. Karena ada perbedaan beberapa persen, bahasa ilmu pengetahuan itu harus satu," tuturnya.
Ke depan, imbuh JK, Indonesia dan Malaysia juga ingin berperan dalam dunia Islam yang moderat dan damai.
"Karena di antara seluruh dunia Islam, hanya di Asean ini yang peaceful, damai, Islam rahmatan lil alamin. Di Indonesia mudah, di Timur Tengah sulit. Indonesia dan Malaysia bisa berperan," kata JK.