Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kartun Nabi Muhammad di Majalah Charlie Hebdo: Ini Tanggapan Iran

Semua umat diminta saling menghormati nilai-nilai agama lainnya, di tengah kemarahan warga Muslim terhadap sampul baru majalah Charlie Hebdo yang menampilkan kartun Nabi Muhammad.
Majalah Charlie Hebdo yang terbit setelah tragedi penembakan di kantor redaksi majalah satir tersebut/Reuters
Majalah Charlie Hebdo yang terbit setelah tragedi penembakan di kantor redaksi majalah satir tersebut/Reuters

Kabar24.com, JENEWA- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mendesak semua umat saling menghormati nilai-nilai agama lainnya, di tengah kemarahan para penganut agama Islam terhadap sampul baru majalah Charlie Hebdo yang mempertontonkan kartun Rasulullah Muhammad SAW.

"Kita yakin bahwa kesucian-kesucian agama mesti dihormati, dan kecuali kita menganggap saling menghormati akan sangat sulit di dunia yang berbeda-beda pandangan, kebudayaan dan peradaban," kata Zarif kepada wartawan sebelum bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

Kementerian Luar Negeri Iran sudah mengeluarkan pernyataan kutukan terhadap sampul majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang disebut "menghina" dan "provokatif".

Iran menyatakan mengutuk pembantaian di Paris yang menewaskan 12 orang ke kantor majalah Charlie Hebdo karena dianggap perilaku itu sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam.

"Kita tidak akan bisa terlibat dalam dialog yang serius sepanjang kita tidak saling menghormati nilai-nilai dan kesucian-kesucian kita," kata Zarif kepada wartawan saat menunggu Kerry untuk merundingkan program nuklir Iran.

"Dan saya kira kita akan memiliki dunia yang jauh lebih aman yang jauh lebih bijaksana jika terlibat dalam dialog yang serius, debat yang serius mengenai perbedaan-perbedaan di antara kita," sambungnya.

"Dengan cara begitu kita akan menemukan bahwa yang mengikat kita bersama adalah jauh lebih agung ketimbang apa yang membedakan kita."

Menteri Luar Negeri Iran ini menambahkan bahwa dunia kini menghadapi masalah-masalah ekstremisme yang sangat serius, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga sayangnya juga di Eropa.

"Anda menyaksikan demonstrasi-demonstrasi di sini, di Eropa yang sangat berbahaya dan kita mesti mampu mengatasinya," kata Zarif seperti dikutip AFP. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper