Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBATASAN UNDANGAN ACARA PEJABAT: Menteri Yuddy Teladani Soeharto

Soal edaran pembatasan undangan dalam resepsi yang dihelat pejabat publik, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengaku meneladani mantan Presiden Soeharto.
 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Foto:Bisnis/ABdullah Azzam
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Foto:Bisnis/ABdullah Azzam

Bisnis.com, PADANG—Soal edaran pembatasan undangan dalam resepsi yang dihelat pejabat publik, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengaku meneladani mantan Presiden Soeharto.

Menurutnya, Presiden Soeharto melakukan kebijakan efisiensi dengan membatasi undangan saat menghelat pernikahan putri bungsunya Mamiek Soeharto hanya untuk 250 undangan.

“Saya waktu itu salah satu yang dapat undangan. Saya heran kenapa sepi, ternyata presiden membatasi hanya menyebarkan undangan 250 saja,” katanya di Padang, Sabtu (6/12/2014).

Apa yang dilakukan bekas penguasa orde baru tersebut menurut Yuddy patut ditiru dalam rangka efisiensi anggaran dan pelaksanaan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Harapannya, dengan kebijakan itu kepala daerah sebagai teladan dan pengayom masyarakat memiliki kesederhanaan, yang ditiru pula oleh masyarakat.

“Bukan berarti nanti acara pejabat masyarakat yang datang ditolak, tidak. Ini (larangan itu) hanya untuk efisiensi dan menunjukkan tidak ada yang berlebihan dengan resepsi yang digelar pejabat,” katanya.

Yuddy mengingatkan pemimpin mulai dari menteri, gubernur, bupati, walikota, kepala dinas, dan pejabat lainnya harus memiliki mindset yang sama sebagai pelayan publik yang dibayar dari uang publik untuk bekerja demi kepentingan publik.

Lalu para birokrat juga mesti memiliki kerangka pikir yang sama, kemudian pemimpin dan birokrat harus menjadi teladan di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper