Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYOD, bawa laptop sendiri jadi tren pekerja

JAKARTA: Mayoritas perusahaan berencana menerapkan Bring Your Own Device (BYOD) atau menggunakan laptop atau keperluan kerja lainnya milik sendiri menjadi tren yang memengaruhi bagaimana perusahaan beroperasi secara online.Survei terbaru yang dilakukan

JAKARTA: Mayoritas perusahaan berencana menerapkan Bring Your Own Device (BYOD) atau menggunakan laptop atau keperluan kerja lainnya milik sendiri menjadi tren yang memengaruhi bagaimana perusahaan beroperasi secara online.Survei terbaru yang dilakukan oleh B2B International untuk Kaspersky Lab mencatat sebanyak 72% perusahaan yang disurvei menyatakan akan menerapkan konsep BYOD dalam waktu dekat.Sebanyak 50% dari perusahaan yang disurvei berencana untuk secara aktif mendukung konsep BYOD dengan menganjurkan karyawan untuk menggunakan komputer mereka sendiri dan perangkat lain untuk bekerja. Setengah lainnya melihat konsep ini tak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, dianjurkan ataupun tidak. Global IT Risks pada Juli 2012 melakukan survei terhadap 3.300 profesional IT senior di 22 negara yang merupakan para pakar yang aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dalam hal keamanan IT. Penelitian ini mengumpulkan pendapat mereka atas masalah-masalah utama yang dihadapi industri IT. Survei ini dilakukan terhadap perusahaan dengan berbagai ukuran (kecil, menengah dan besar). Menariknya, perusahaan yang lebih besar justru lebih sering melarang penerapan konsep BYOD. Sebanyak 12% perusahaan secara keseluruhan tidak berencana membolehkan penggunaan perangkat pribadi dalam ruang kerja. Alexander Erofeev, Chief Marketing Officer Kaspersky Lab, menekankan bahwa pertumbuhan konsep BYOD membuat tuntutan akan keamanan IT perusahaan semakin meningkat."Tidak bisa dielakkan bahwa di perusahaan apapun, besar atau kecil, banyak karyawan menggunakan perangkat pribadi untuk tersambung ke jaringan perusahaan dan mengakses data rahasia. Bagi karyawan, wajar saja mereka menggunakan smartphone dan tablet mereka di kantor, tanpa menyadari bahaya yang mungkin ditimbulkan," ujarnya, Kamis (18/10). (arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Fita Indah Maulani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper