Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi pada semester 1/2025. Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4,99% (C-to-C) atau lebih rendah dibandingkan semester 1/2024 yang mencapai 5,03%.
Pada konferensi pers, Selasa (5/8/2025), Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud menyebut kumulatif pertumbuhan ekonomi selama semester I/2025 atau kuartal I/2025 dan II/2025 digabungkan yakni 4,99%.
"Pertumbuhan ekonomi semester I/2025 dibandingkan semester II/2024 4,99%," ujar Edy di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Adapun apabila merujuk pada kuartal II/2025, Edy menyebut pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari kuartal II/2024.
Sementara itu, secara kuartalan, ekonomi kuartal II/2025 tumbuh 4,04% apabila dibandingkan dengan kuartal I/2025.
Sebelumnya, proyeksi dari 30 ekonom maupun lembaga yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, median atau nilai tengah pertumbuhan PDB kuartal II/2025 diperkirakan 4,8% (YoY). Estimasi tertinggi yakni pertumbuhan hingga 5% sedangkan terendah 4,6%.
Baca Juga
Proyeksi pertumbuhan tertinggi yakni 5% diramalkan oleh Gareth Leather dari Capital Economics, Ltd. dan Enrico Tanuwidjaja dari PT Bank UOB Indonesia, sedangkan terendah oleh Moody's Analytics Singapore, Jeemin Bang sebesar 4,6%.
Bank-bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,79% atau setara dengan nilai rata-rata konsensus para ekonom tersebut. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meramalkan pertumbuhan lebih tinggi 4,9%.