Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Ketidakpastian Global, PM Malaysia Tekankan Pentingnya Integrasi Ekonomi Asean

PM Malaysia Anwar Ibrahim menekankan pentingnya integrasi ekonomi ASEAN untuk menghadapi ketidakpastian global.
Delegasi Malaysia yang dipimpin Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Sekretariat Asean, Jakarta pada Selasa (29/7/2025). / Bisnis-Lorenzo Anugrah Mahardhika
Delegasi Malaysia yang dipimpin Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Sekretariat Asean, Jakarta pada Selasa (29/7/2025). / Bisnis-Lorenzo Anugrah Mahardhika

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menekankan pentingnya integrasi ekonomi pada negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi tingginya ketidakpastian global.

Dalam pidato kebijakannya di Sekretariat Asean, Jakarta pada Selasa (29/7/2025), Anwar meminta negara-negara Asean untuk turut serta membangun jaringan perekonomian kawasan yang terintegrasi dan tangguh. Hal ini perlu dilakukan mengingat tekanan ekonomi global saat ini yang sudah meningkat.

Anwar menjelaskan, kawasan Asia Tenggara memiliki pasar yang besar dan dinamis dengan populasi mencapai 660 juta jiwa.

"Potensi ini tidak diragukan lagi, tetapi untuk benar-benar mewujudkannya, kita perlu memperkecil kesenjangan pembangunan yang ada dan memperkuat keterkaitan ekonomi yang lebih adil antarnegara anggota [Asean]," jelas Anwar.

Dia menjelaskan, pada KTT Asean ke-47 di Kuala Lumpur, negara-negara anggota kembali menegaskan komitmen kolektif untuk memperlancar arus barang di kawasan. 

Melalui upaya baru untuk mengurangi hambatan tarif dan nontarif, Anwar menyebut Asean mengambil langkah nyata menuju pembentukan komunitas ekonomi yang lebih lancar dan dinamis serta memberikan manfaat bagi semua.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya sikap keterbukaan dan reformasi kerja sama kawasan di tengah meningkatnya proteksionisme dan pergeseran rantai pasok global.

"Hanya melalui liberalisasi berkelanjutan dan kerja sama erat, Asean dapat menjaga lapangan kerja, mempertahankan pertumbuhan, dan memperkuat posisinya di ekonomi global," katanya.

Anwar menuturkan, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP menjadi bagian sentral dari visi tersebut. Sebagai perjanjian dagang terbesar di dunia, RCEP memperkuat peran Asean sebagai poros utama arsitektur ekonomi kawasan. 

Selain itu, Asean juga harus memastikan dunia usaha dapat beroperasi dengan optimal, terutama secara lintas batas (cross border). Dia mencontohkan, keberhasilan KTT Asean—Gulf Cooperation Council (GCC)—China pada Mei 2025 lalu menjadi sinyal kuat Asean siap membuka kemitraan strategis dengan pihak-pihak lain. 

Lebih lanjut, Anwar juga menyebut ekonomi digital akan menjadi penggerak utama fase pertumbuhan Asean berikutnya. Seiring dengan hal tersebut itu, Asean pun tengah mendorong penyelesaian Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).

"Kami juga memodernisasi perjanjian perdagangan yang ada dengan mitra strategis seperti China, India, dan Korea Selatan. Langkah ini mencerminkan kesiapan Asean dalam merespons perubahan dan memosisikan diri di garis depan transformasi digital global," jelas Anwar.

Kemudian, dia mengatakan Asean juga harus menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti agenda ekonominya. Salah satu prioritas utama adalah mempercepat pembangunan Jaringan Listrik Asean atau Asean Power Grid Initiative.

Anwar menuturkan, inisiatif itu, tidak hanya akan mempercepat transisi energi hijau kawasan, tetapi juga menarik investasi baru, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan memperkuat ketahanan energi jangka panjang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro