Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT Asean: PM Malaysia Sebut Pendekatan ‘Senyap’ terhadap Krisis Myanmar Mulai Berhasil

PM Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pertemuan tertutupnya dengan pemimpin junta di Bangkok menandai langkah maju terhadap penyelesaian konflik Myanmar.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konferensi Investasi Asean 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 April 2025./Bloomberg-Samsul Said
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konferensi Investasi Asean 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 8 April 2025./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut positif kemajuan dalam upaya penyelesaian krisis Myanmar melalui pendekatan “senyap”.

Dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-46, Senin (26/5/2025), Anwar mengungkapkan bahwa pertemuan tertutupnya dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing di Bangkok serta diskusi daring dengan Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar menandai langkah maju meskipun masih rapuh.

“Kita telah berhasil mendorong jarum kemajuan dalam krisis Myanmar. Saya tekankan bahwa dalam proses ini, keterlibatan diam-diam sangat berarti. Langkahnya kecil, jembatannya mungkin rapuh, tapi seperti kata pepatah: dalam urusan perdamaian, jembatan rapuh tetap lebih baik daripada jurang yang melebar,” ujar Anwar seperti dikutip Reuters, Senin (26/5/2025).

Hingga kini, Asean belum memiliki sikap bersama terkait rencana pemilu oleh junta militer Myanmar, yang oleh banyak pihak disebut hanya sebagai sandiwara politik untuk melanggengkan kekuasaan militer melalui proksi.

Para menteri luar negeri Asean, termasuk Menlu Malaysia Mohamad Hasan, telah mengadakan pertemuan khusus membahas Myanmar.

Ia mengatakan akan mengunjungi Myanmar bulan depan dan mengusulkan pengangkatan utusan tetap Asean untuk isu Myanmar dengan masa jabatan tiga tahun.

Sementara itu, tekanan ekonomi juga menjadi perhatian utama. Dengan ancaman tarif perdagangan baru dari Presiden AS Donald Trump, enam negara Asean menghadapi kemungkinan dikenai tarif tinggi antara 32% hingga 49% pada Juli mendatang.

Anwar menyampaikan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Trump, meminta pertemuan bilateral dengan Asean guna membahas persoalan tersebut.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyatakan pentingnya mencari titik temu di antara anggota Asean yang menghadapi situasi ekonomi yang beragam.

“Kita harus menemukan cara untuk mencapai konsensus di tengah perbedaan kondisi tiap negara anggota,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper