Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Puncak Haji di Armuzna, Distribusi Kartu Nusuk Jemaah Indonesia Berangsur Normal

Distribusi kartu Nusuk kepada jemaah calon haji Indonesia berangsur normal jelang puncak ibadah di Armuzna.
Jemaah haji berkerumun di area tawaf dengan Kabah berselimut kain ihram, di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (18/5/2025). Bisnis/Reni Lestari
Jemaah haji berkerumun di area tawaf dengan Kabah berselimut kain ihram, di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (18/5/2025). Bisnis/Reni Lestari

Bisnis.com, JEDDAH - Distribusi kartu Nusuk kepada jemaah calon haji Indonesia berangsur normal jelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

Kepala Daerah Kerja Makkah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ali Machzumi mengatakan hal itu berkat koordinasi dan komunikasi dengan pihak syarikah untuk terus mendorong distribusi. 

"Distibusi Nusuk sudah berjalan normal. Jika ada yang belum dapat langsung kami komunikasikan melalui surat atau telpon," kata Ali Machzumi di Makkah, Kamis (22/5/2025).

Kartu Nusuk diketahui merupakan dokumen penting yang harus dimiliki setiap jemaah untuk dapat mengikuti seluruh rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Jemaah juga diwajibkan untuk menunjukkan kartu Nusuk ketika hendak memasuki Masjidil Haram. 

Untuk itu, Ali mengimbau jemaah Indonesia yang belum menerima kartu Nusuk agar melapor ke Ketua Kloter (Kelompok Terbang). Tujuannya, agar bisa didata dan disampaikan ke Daker Makkah, lalu dikoordinasikan ke syarikah.

"Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk untuk melaporkan kepada ketua rombongan dan/atau ketua kloter, untuk kemudian disampaikan ke PPIH Arab Saudi Daker Makkah," jelasnya. 

Untuk mengoptimalkan layanan jemaah sejak kedatangan mereka di Makkah, Ali Machzumi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah mitigasi.

Pertama, menempatkan petugas untuk memberikan pendampingan dan penjelasan kepada jemaah haji yang berbeda penempatan hotelnya, sehingga jemaah tidak bingung dan panik. 

"Semua jemaah mendapatkan hotel dan akan diantarkan ke hotel masing-masing," sebut Ali. 

Kedua, petugas membagikan konsumsi kepada jemaah haji yang telah disediakan di hotel saat kedatangan. Ketiga, mengidentifikasi koper-koper jemaah yang baru datang, lalu segera mendistribusikan kepada jemaah di hotelnya masing-masing. 

Keempat, PPIH Sektor segera mendata jemaah yang belum dapat kartu nusuk melalui ketua rombongan/ketua kloternya, sehingga bisa segera di sampaikan kepada pihak markaz/maktab pada Syarikah yang melayani jemaah.

Kelima, PPIH Daker Makkah melakukan koordinasi dan menyampaikan data kedatangan jemaah untuk segera dipersiapkan kartu Nusuknya. Keenam, petugas menginformasikan kepada jemaah haji yang belum dapat kartu nusuk untuk beribadah di masjid/mushola yang telah disediakan di hotel-hotel jemaah.

"Jemaah haji Indonesia yang baru datang di Makkah dan belum dapat kartu Nusuk, tidak perlu khawatir, proses umrah wajib akan didampingi pihak syarikah. Jadi insya Allah tidak ada masalah," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper