Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontroversi Menteri Satryo Didemo ASN Kemendikti Saintek, Kini Berakhir Damai

Berikut kronologi kontroversi Menteri Satryo Soematri Brodjonegoro yang didemo ASN Kemendikti Saintek, namun akhirnya berakhir damai.
Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA FOTO/Sean Filo Muhamad/Spt.
Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA FOTO/Sean Filo Muhamad/Spt.

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan ratusan aparatur sipil negara (ASN) Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) terhadap Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro akhirnya selesai dan berakhir damai.

Perdamaian antara ASN Kemendikti Saintek dan pihak kementerian secara langsung terjadi pada Senin (20/1/2025) malam di kediaman Satryo yang berlokasikan di Jalan Widya Chandra. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek Togar M Simatupang menuturkan kejadian itu berlangsung sekitar satu setengah jam lebih.

“Jam setengah delapan sampai jam sembilan, lebih lah sembilan lima belas mungkin. Di kediaman Pak Menteri, ini kan dibuat pendekatan silaturahmi kan di Widya Chandra,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/1/2025).

Togar menyoroti ada tiga hal utama yang perlu diceritakan dan ditekankan dalam perdamaian itu. Pertama, itu merupakan dialog yang konstruktif, karena masing-masing pihak menyampaikan aspirasi, persepsi, perbedaan-perbedaan yang ada, dan juga kekhawatiran-kekhawatiran, baik secara emosional maupun psikologis.

Kedua, dalam perdamaian itu pun diluruskan bahwa tidak ada sama sekali pemecatan pegawai Kemendikti Saintek. Menurutnya, pemecatan merupakan bahasa emosional yang kala itu digunakan para pengunjuk rasa. Dia juga mengklaim kini pihak ASN telah mengerti dan memahami bahwa tak ada pemecatan.

Ketiga, Togar menceritakan selanjutnya ada proses keberterimaan, saling minta maaf, dan menerima ketidaksempurnaan antara Satryo dengan pihak ASN yaitu Neni Herlina. Dari sini pun, tambahnya, mereka berkomitmen untuk kembali bersama-sama menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.

“Kembali bersama-sama sebagai satu tim ya sebagai mitra-lah gitu ya, untuk bisa memandang atau melakukan kewajiban atau boleh dikatakan tugas dan fungsi kita masing-masing gitu ke depan,” jelasnya.

Dengan demikian, Togar menegaskan suasana perdamaian malam hari itu seperti kekeluargaan dan dia mengklaim Kemendikti Saintek merupakan kementerian yang terbuka, sehingga mengapresiasi ekspresi.

“[sekarang] enggak ada polemik, kita kembali aktif bekerja. Sekarang ini kan sedang penataan organisasi atau redistribusi sumber daya manusia itu masih berlangsung sampai akhir bulan ini. Inilah yang tadi orang tidak ngerti kan, ini kondisi awal-awal ini kan banyak miskomunikasi, banyak beda ekspektasi gitu loh,” jelasnya. 

Tak hanya itu, dia pun menegaskan bahwa Neni Herlina masih tetap bekerja dan menjadi pegawai di Kemendikti Saintek dan tak ada pemindahan ke Kemendikdasmen.

“Ya masih di sini [Kemendikti Saintek] kan, itu kan memang pegawai kita gitu loh. Belum diproses [pemindahan], itu kan masih opsi kita kalau memang ini, itu kan baru, dan saya diminta untuk membina sebetulnya,” pungkasnya.

Kronologi Pengakuan ASN yang Diusir Menteri Satryo

Perlu diketahui, aksi protes yang dilakukan ratusan ASN Kemendikti Saintek ini dilakukan buntut dari pemecatan tidak adil yang dialami oleh Prahum Ahli Muda dan Pj. rumah Tangga Setditjen Diktiristek, Neni Herlina.  

Neni diketahui sudah 24 tahun bekerja di instansi tersebut. Kemudian, pada Jumat (17/1/2025) sore kemarin dirinya mengaku tiba-tiba diusir keluar ruangan oleh pimpinan tertinggi di Kemendikti Saintek. 

“Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen… Saya keluar dan shalat,” ujarnya dalam keterangan tersebut, dikutip Senin (20/1/2025). 

Sementara itu, Neni menyebut penyebab pengusiran dirinya itu bermula dari sebuah meja tamu di ruang tertinggi lantai 18, yang juga sebenarnya sudah tersedia sejak pimpinan sebelumnya ada, dirasa perlu diganti. Penggantian ini, lanjutnya, kemungkinan karena dianggap “tidak menghormati” pimpinan yang baru tersebut.  

“Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini,“ kata dia. 

Kontroversi Menteri Satryo Didemo ASN Kemendikti Saintek, Kini Berakhir Damai

Menteri Satryo Klaim sedang 'Bersih-bersih'

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah tuduhan pemarah, arogan hingga tindakan lainnya yang dituduhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggelar aksi protes di Kemendikti Saintek, Senin (20/1/2025).

“Tidak ada sama sekali, tidak benar,” kata dia menyangkal tuduhan tersebut, usai pelantikan Rektor ITB di Aula Barat ITB.  

Kontroversi Menteri Satryo Didemo ASN Kemendikti Saintek, Kini Berakhir Damai

Dia menyebut aksi tersebut dilakukan lantaran pihaknya tengah melakukan “bersih-bersih” di tubuh Kemendikti Saintek dengan melakukan rotasi-mutasi.  

“Pendemo biasanya kan mencari sesuatu yang menarik kan, intinya kita sedang bersih-bersih, bereskan banyak kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan, presiden mengatakan tidak boleh boros di Kementerian, kita kerjakan,” ungkapnya. 

Dengan demikian, dia menduga ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan langkah yang ia tempuh, sehingga aksi hari ini terjadi.  

“Demo itu terkait dengan kami sedang mengadakan upaya mutasi besar-besaran di Kementerian, karena pecah jadi tiga menteri, kemudian kita ingin membenahi karena Pak Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah, kita adakan satu mutasi yang cukup besar, dan karena ada pihak-pihak yang tidak berkenan dimutasi,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper