Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan presiden terpilih Donald Trump menyampaikan pesan pada perayaan natal 2024 ini. Namun, keduanya memberikan pesan yang berbeda.
Mengutip Reuters, Jumat (27/12/2024) dalam video yang dipublikasikan di YouTube, Biden mendesak agar warga Negeri Paman Sam untuk mengesampikan semua kebisingan dan segala hal yang memecah belah kita.
"Terlalu sering kita melihat satu sama lain sebagai musuh, bukan sebagai tetangga, bukan sebagai sesama warga Amerika," terang Biden.
Biden juga mendesak agar warga Amerika Serikat (AS) dapat menemukan momen refleksi yang tenang, untuk mengingatkan diri mereka agar memperlakukan satu sama lain dengan bermartabat dan hormat, serta untuk hidup dalam terang menimbang banyak hal yang dapat menyatukan daripada memecah belah warga AS
"Kita benar-benar diberkati untuk hidup di negara ini," terangnya.
Adapun, Trump menerbitkan pesan selamat natal di platform Truth Social. Dia menerbitkan pesan yang lebih panjang, yang mengklaim tentara China sedang mengoperasikan Terusan Panama dan mengkritik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Biden, dan juga Partai Demokrat.
Baca Juga
"Selamat Natal bagi para penganut paham radikal kiri yang gila, yang terus-menerus berusaha menghalangi Sistem Pengadilan dan Pemilu kita," terang Biden.
Untuk Trudeau, dia menyinggung soal masalah Pajak Warga Negara yang dinilai terlalu tinggi.
"Juga kepada Gubernur Justin Trudeau dari Kanada, yang Pajak Warga Negaranya terlalu tinggi, tetapi jika Kanada menjadi Negara Bagian ke-51 kita, pajak mereka akan dipotong lebih dari 60%," tulis Trump.