Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Vietnam Soroti Rencana RI Bangun Pembangkit Nuklir, Begini Katanya

Media Vietnam, VN Express, menyoroti rencana Indonesia yang ingin segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Pembangkit listrik di pinggiran Chisinau, Moldova, pada 16 November 2022. Pemadaman listrik besar-besaran yang untuk sementara melanda lebih dari setengah lusin kota di Moldova minggu ini setelah pengeboman besar-besaran Rusia di Ukraina./Istimewa
Pembangkit listrik di pinggiran Chisinau, Moldova, pada 16 November 2022. Pemadaman listrik besar-besaran yang untuk sementara melanda lebih dari setengah lusin kota di Moldova minggu ini setelah pengeboman besar-besaran Rusia di Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Media Vietnam, VN Express, menyoroti rencana Indonesia yang ingin segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pertama dalam waktu dekat.

Media tersebut menulis bahwa "Indonesia berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya di pulau Kelasa di provinsi Bangka Belitung."

Tulis mereka, Bob S. Effendi, Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia yang merupakan investor proyek tersebut sudah memberikan update tentang rencana pembangunannya.

VN Express menyebut jika Bob S. Effendi telah mengatakan bahwa peraturan daerah tentang penataan ruang sedang menunggu persetujuan.

Media ternama Vietnam itu kemudian menyoroti prototipe reaktor akan dikirim melalui jalur laut dari Republik Korea (RoK) pada tahun 2028.

Mereka menulis jika total investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp17.000 miliar (US$1,06 miliar), termasuk survei, penelitian, transfer teknologi, dan infrastruktur, antara lain.

"Perusahaan berencana untuk menggunakan thorium, unsur tanah jarang, sebagai bahan baku dan membangun satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir berbasis thorium di negara ini, yang juga merupakan pabrik percontohan di dunia, dengan sumber daya timah yang melimpah di Bangka Belitung," tulis VN Express.

"Menurut Effendi, untuk industri elektronika, Indonesia memiliki potensi logam tanah jarang yang cukup besar. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara efektif untuk memberikan kontribusi bagi perekonomian," mereka menambahkan.

Dalam ulasannya, media tersebut juga mengutip pernyataan Juru bicara Gubernur Bangka Belitung Eko Kurniawan yang mengatakan jika pemerintah daerah tengah menyusun rencana pembangunan jangka menengah yang sejalan dengan tujuan negara.

Katanya, mereka telah menetapkan target penambahan pasokan listrik sebesar 100 gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan, di mana energi terbarukan akan berkontribusi 75% dan tenaga nuklir akan berkontribusi 5% dari total target.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk membangun lebih dari 20 PLTN pada tahun 2050.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perusahaan listrik milik negara (PLN) bekerja sama dengan perusahaan dari Jepang dan Amerika Serikat untuk membangun pembangkit di dalam negeri.

Korea Selatan, Rusia, Prancis, dan Cina juga telah menyatakan minatnya untuk mendukung pengembangan tenaga nuklir di Indonesia.

Indonesia memiliki dua lokasi potensial untuk PLTN, yaitu Kalimantan Barat dan Bangka Belitung. Energi terbarukan memegang peranan penting dalam rencana negara untuk menghentikan penggunaan PLTU berbahan bakar batu bara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper