Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 dan Influenza 'Meledak' di Jepang, Warga Wajib Pakai Masker

Kasus covid-19 di Jepang meningkat drastis, yang kemudian membuat pemerintah negeri Sakura mewajibkan penggunaan masker
Orang-orang berjalan dengan barang bawaan mereka di stasiun kereta api selama perjalanan tahunan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, saat wabah penyakit Virus Corona (Covid-19) 16 Januari 2023. REUTERS/Aly Song/ File Foto
Orang-orang berjalan dengan barang bawaan mereka di stasiun kereta api selama perjalanan tahunan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, saat wabah penyakit Virus Corona (Covid-19) 16 Januari 2023. REUTERS/Aly Song/ File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19 di negeri Sakura. Kenaikan jumlah kasus penyakit tersebut terjadi sejalan dengan penurunan suhu pada musim dingin. 

Dilansir Straits Times, Sabtu (14/12/2024), data Kementerian Kesehatan Jepang per 8 Desember menunjukkan angka kasus influenza meningkat sebanyak 20.000 kasus sehingga menjadi ke 44.673 kasus. Jumlah pasien terjangkit pun tercatat diestimasi sebanyak 347.000 orang secara nasional. 

Sementara itu, jumlah kasus baru Covid-19 meningkat ke 15.163 kasus pada periode yang sama. Angka itu mengalami peningkatan yakni 3.200 kasus dari periode tujuh hari sebelumnya. Peningkatan kasus baru itu juga terjadi pada pekan kedua secara berturut-turut di mana lebih dari 1.600 pasien baru Covid-19 dirawat di rumah sakit.

Secara rata-rata, sebanyak 9,03 pasien baru penderita influenza tercatat mengunjungi rumah sakit maupun klinik dengan sebagian besar kasus-kasus baru dilaporkan berasal dari wilayah barat Jepang di Fukuoka, Oita serta Chiba, di mana lokasi keberadaan Bandara Internasional Narita. 

Adapun angka tertinggi pasien kasus baru Covid-19 dilaporkan berada di wilayah Tohoku pada prefektur Akita serta prefektur Hokkaido bagian utara. Data tersebut didapatkan dari sekitar 5.000 institusi kesehatan di Institusi Kesehatan Nasional Jepang untuk Penyakit Menular, serta Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan. 

Adapun media NHK melaporkan, kementerian itu menyebut bahwa infeksi influenza dan Covid-18 cenderung untuk menyebar selama musim dingin setiap tahun. Untuk itu, pemerintah mengingatkan masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan dasar dengan serius, seperti memakai masker dan secara reguler mencuci tangan serta kumur-kumur. 

Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan Jepang juga meminta masyarakat untuk lebih memerhatikan etika batuk dengan menutup mulut atau hidung dengan tisu, serta batuk dan bersin hanya ke siku-siku sendiri maupun jaket yang tengah dipakai. 

Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan, gejala influenza yang memicu infeksi saluran pernapasan atas biasanya meliputi batuk, pusing, hidung meler, demam, kelelahan serta nyeri sendi. Gejala-gejala itu bisa lebih parah pada kelompok umur lanjut usi, bayi dan yang memiliki sistem imun bermasalah. 

Sebanyak lebih dari 32.000 orang di Jepang meninggal dunia akibat Covid-19 pada 12 bulan setelah Mei 2023. Saat itu, langkah-langkah preventif seperti karantina untuk kasus positif diangkat. Mereka yang berumur 65 tahun ke atas mendominasi hingga 97% pasien meninggal. Sementara itu, terdapat 2.244 kematian terkait dengan influenza yang tercatat pada periode yang sama. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper