Bisnis.com, JAKARTA - Berbeda dengan Joe Biden, Donald Trump justru marah ketika Ukraina menembakkan rudal AS ke wilayah Rusia.
Dilansir dari Standard.co.uk, Donald Trump mengecam rudal jarak jauh buatan AS yang ditembakkan Ukraina ke Rusia sebagai hal yang “gila” .
Presiden terpilih Amerika Serikat tersebut mengklaim bahwa mengizinkan Kyiv meluncurkan senjata-senjata ini ke Rusia merupakan upaya meningkatkan kembali perang yang berkecamuk.
Komentarnya kemungkinan akan dilihat sebagai isyarat bahwa ia akan menarik persetujuan atas penggunaan rudal jarak jauh tersebut saat ia kembali memasuki Gedung Putih pada tanggal 20 Januari 2025 mendatang.
"Apa yang terjadi sungguh gila. Gila. Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia," kata Trump dalam sebuah wawancara.
"Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Itu seharusnya tidak boleh dilakukan," ia menambahkan.
Baca Juga
Trump mengklaim ia dapat mengakhiri perang Ukraina dalam sehari, meskipun belum memberikan banyak perincian tentang caranya.
Presiden Terpilih tersebut diperkirakan akan mendorong perundingan damai yang cepat di mana bisa mengakibatkan Kyiv harus menyerahkan sebagian besar wilayah timur negara itu.
Sebelumnya, Inggris menekan Joe Biden untuk memberikan izin bagi rudal jarak jauh, termasuk Storm Shadows milik Inggris yang menggunakan sistem data AS, untuk ditembakkan ke Rusia.
Presiden AS yang akan lengser itu menyetujui saran tersebut setelah ribuan tentara Korea Utara dikerahkan ke Rusia untuk membantu Vladimir Putin merebut kembali sebagian besar wilayah Kursk.
Rusia mengancam akan melakukan pembalasan setelah Ukraina mengatakan pihaknya sedang menargetkan lapangan udara militer di provinsi Rostov dengan enam rudal balistik jarak jauh ATACMS buatan AS awal pekan ini.
Sumber intelijen AS meyakini Moskow mungkin meluncurkan rudal hipersonik jarak menengah eksperimental lainnya ke Ukraina.