Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 dilaksanakan hari ini, Selasa (5/11/2024).
Pilpres AS dinilai begitu penting karena dapat mempengaruhi keadaan di dalam maupun di luar negeri.
Saat ini, Pilpres AS menjadi ajang pertempuran bagi dua kandidat kuat yakni Donald Trump vs Kamala Harris.
Donald Trump merupakan mantan presiden AS yang telah menjabat selama 2 periode. Ia berasal dari Partai Republik yang menjadi pesaing Partai Demokrat.
Adapun Partai Demokrat kini memajukan Kamala Harris untuk menggantikan Joe Biden yang memilih mundur sebagai capres.
Dilakukan pada 5 November 2024, kapan pengumuman hasil disiarkan secara resmi?
Mengutip Telegraph, hasil Pilpres AS tak langsung bisa disiarkan meski pemungutan suara sudah dilakukan.
Biasanya hasilnya baru bisa diketahui dan diumumkan setelah beberapa hari. Namun hasilnya hampir bisa terlihat sebelum suara final dihitung.
Setelah pemungutan suara dilakukan, perhitungan suara biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.
Perhitungan tersebut tak bisa dilakukan dengan cepat lantaran terdapat beberapa daerah yang memiliki perbedaan waktu yang signifikan. Misalna Alaska dan Hawaii yang mungkin akan tertinggal dalam perhitungan suara.
Pada 2020 lalu, kemenangan Joe Biden sebagai presiden AS diumumkan setelah empat hari dilakukan pemungutan suara.
Kandidat Pemenang Pilpres AS 2024
Berdasarkan survei yang dilakukan di AS per 3 November 2024, rata-rata mengklaim Harris akan keluar sebagai pemenang.
Suara Harris dinilai lebih unggul tipis dibandingkan Trump. Melansir New York Times, Harris mendapat suara 49 persen, sedangkan Trump 48 persen.
Namun dalam survei yang sama, Trump cenderung unggul di sejumlah negara yang belum jelas pemenangnya.
Kemudian staf editor survei The New York Times, Ruth Igelnik, mengatakan bahwa ada tujuh negara bagian yang kemungkinan menentukan hasil Pemilu AS 2024.
Ketujuh negara bagian itu adalah Pesylvania, Wisconsin, Michigan, North Carolina, Georgia, Nevada, dan Arizona.
Adapun berdasarkan hasil survei sementara, Trump unggul di sebagian besar negara-negara tersebut.