Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menghadiri pelantikan presiden berikutnya, terlepas siapa yang akan memenangkan kontestasi Pemilihan Umum alias Pemilu AS pada Selasa 5 November 2024 mendatang.
Mengutip Reuters, Kamis (31/10/2024), pernyataan itu diungkapkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.
"Presiden ini percaya pada pengalihan kekuasaan secara damai, dan itulah yang akan Anda lihat dari presiden ini," terang Jean-Pierre.
Jean menuturkan bahwa keputusan Biden tersebut diambil untuk kepentingan seluruh rakyat AS. Langkah itu juga dilakukan dengan melihat peristiwa 2020 lalu, ketika massa pro Trump yang kalah pilpres menyerang dan menduduki gedung senat Amerika.
"Dia pasti akan mengambil bagian dalam hal itu," jelasnya, sembari mencatat bahwa secara rutin, Presiden yang lengser menghadiri pelantikan penggantinya.
Survei Kamala vs Trump
Mengutip Forbes, Wakil Presiden Kamala Harris memiliki keunggulan satu digit atas mantan Presiden Donald Trump dalam enam jajak pendapat nasional terkini
Baca Juga
Selain itu, survei menunjukan persaingan ketat. Persaingan ini terjadi di semua tujuh negara bagian yang menjadi penentu, membuat persaingan menjadi sangat tidak terduga menjelang pemilu.
Contohnya, dalam survei Economist/YouGov terbaru yang keluar pada Rabu (30/10) Harris mengungguli Trump dengan perolehan suara 49%-47%, dengan 2% tidak yakin dan sekitar 3% mendukung kandidat lain (margin of error 3,6).
Adapun, dari hasil tersebut, perolehan suara sedikit menyempit dari keunggulan Harris sebesar 49%-46% minggu lalu.