Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto langsung tancap gas begitu menjabat sebagai presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi) yang sudah pulang ke Solo. Prabowo, misalnya, menekankan kepada seluruh anggota Kabinet Merah Putih supaya loyal kepada negara dan tidak didikte asing.
Prabowo juga meminta para menterinya bergerak cepat untuk menuntaskan berbagai macam persoalan masyarakat. Dia menekankan pentingnya untuk mengejar swasembada pangan, energi, perumahan, hingga pertumbuhan ekonomi di angka 8%.
Pertumbuhan ekonomi 8% sangat penting guna memastikan Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap country.
Prabowo juga mulai menentukan garis politik luar negerinya dengan mengambil kebijakan penting, salah satunya adalah keputusan untuk mendekatkan Indonesia dengan kelompok BRICS. BRICS saat ini berkembang menjadi kekuatan alternatif sebagai penantang hegemoni 'Barat' yang kian mengakar pasca runtuhnya Uni Soviet.
Tak hanya itu, selama akhir pekan kemarin, Prabowo juga mengajak para anggota kabinetnya untuk mengikuti kegiatan pembekalan di Lembah Tidar yang berada di kompleks Akademi Militer alias Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Para menteri ditatar. Mereka diingatkan mengenai heroisme para ksatria dan pejuang di Daratan Kedu, termasuk Lembah Tidar, dalam memerangi penjajah mulai dari kisah Sultan Agung berjuang mengusir orang-orang Belanda, Diponegoro melawan Belanda dan antek pribuminya, para pemuda melucuti Jepang, hingga perang mempertahankan kemerdekaan.
Baca Juga
Di sisi lain, Prabowo juga berkomitmen untuk mengimplementasikan program makan gratis. Dia bahkan mengingatkan kepada anggota kabinetnya supaya keluar dari pemerintahan jika tidak setuju dengan program unggulannya tersebut. "Kalau ada yang tidak mendukung prinsip ini, ya jangan, enggak perlu dekat-dekat sayalah."
Panggil Menteri
Adapun Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan wakil menteri (wamen) untuk melakukan rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (28/10/2024) siang.
Menurut pantauan Bisnis, terlihat beberapa menteri yang hadir di kompleks Istana Kepresidenan sejak pukul 13.18 WIB. Mulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Selain itu, terlihat juga hadir Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang tiba di kawasan Istana dan mengaku dipanggil oleh Prabowo untuk segera membahas mengenai program pemerintah.
Belakangan terungkap bahwa pemanggilan para menteri itu terkait dengan swasembada pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa sejumlah wilayah telah memulai komando yang hilirnya untuk mewujudkan target swasembada pangan di akhir periode pemerintahan Prabowo-Gibran pada 2029.
“Saat ini, [cetak sawah] posisi di Merauke sudah kita mulai, Kalimantan Tengah kami sudah mulai, InsyaAllah dalam waktu dekat Kalimantan Selatan, kemudian Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan seterusnya. Kami melakukan percepatan untuk cetak sawah,” tuturnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (28/10/2024).
Tak hanya cetak sawah, Amran melanjutkan bahwa Prabowo juga meminta Kementerian Pertanian (Kementan) lebih memberi perhatian pada petani dari segi hulu mulai dari sarana produksi, termasuk pupuk.
Prabowo, kata Amran, memerintahkan mengecek tambahan pupuk kepada petani dapat 100 persen terealisasi. “Kami diminta dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani. Kemudian Oplah, kami tindaklanjuti optimalisasi lahan dan seterusnya,” pungkas Andi Amran.
Gibran Sibuk Blusukan
Berbeda dengan Prabowo yang memilih untuk mulai memikirkan langkah-langkah strategis. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka justru lebih banyak blusukan dan melakukan 'percobaan' makan siang gratis di sejumlah lokasi.
Gibran memang tidak banyak bicara. Tidak banyak komentar ketika ditanya oleh awak media. Yang jelas Gibran begitu dilantik langsung mengunjungi sejumlah lokasi mulai dari proyek Mass Rapid Transit alias MRT Jakarta, Lintas Raya Terpadu atau LRT, hingga berkunjung ke pasar tradisional.
Adapun Gibran mengaku masih menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pembagian tugas dalam pemerintahan.
Gibran juga mengemukakan bahwa dirinya hanya pembantu Presiden Prabowo, maka dari itu dia tidak mau melangkahi arahan dan tugas dari Presiden Prabowo.
"Kita ini kan pembantunya Pak Presiden Prabowo ya. Jadi sekali lagi kita tunggu saja arahan dari Pak Presiden Prabowo," kata Gibran belum lama ini.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menjelaskan pembagian tugasnya dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan pemerintahan Kabinet Merah Putih.
Sebelumnya, banyak pihak yang menduga-duga bahwa Prabowo lebih berfokus dalam menangani permasalahan internasional. Sedangkan, Gibran justru akan lebih berfokus urusan dalam negeri atau domestik.
“Gak ada pemikiran begitu,” tuturnya dalam wawancara Eksklusif yang diunggah di YouTube Liputan 6 SCTV, dikutip pada Senin (28/10/2024).
Prabowo menegaskan Presiden dipilih untuk memimpin negara. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga mengaku bahwa sebetulnya ingin berfokus dalam urusan dalam negeri dan permasalahan Internasional juga dilakukan untuk menjaga hubungan baik.
Di samping itu semua, ia mengaku lebih berfokus pada rakyat Tanah Air dan Bangsa Indonesia. “Tapi fokus saya adalah kesejahteraan rakyat, kemakmuran bangsa,” tuturnya.