Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India dan China Sepakati Perjanjian Patroli Militer di Wilayah Perbatasan Sengketa

Patroli militer di wilayah sengketa disepakati antara India dan China
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pesan Tahun Baru melalui China Media Group dan Internet pada Minggu malam (31/12/2023) di Beijing untuk menyambut Tahun Baru 2024. Dok Xinhuan
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pesan Tahun Baru melalui China Media Group dan Internet pada Minggu malam (31/12/2023) di Beijing untuk menyambut Tahun Baru 2024. Dok Xinhuan

Bisnis.com, JAKARTA - India dan China sepakati perjanjian patroli militer di sepanjang perbatasan sengketa di Himalaya.

Kesepakatan ini dapat mengarah pada penyelesaian konflik yang dimulai pada tahun 2020, menurut Kementerian Luar Negeri India.

Pengumuman tersebut dibuat pada malam kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Rusia untuk menghadiri KTT BRICS, yang melibatkan China dan negara-negara berkembang lainnya. Media lokal melaporkan bahwa Modi mungkin mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela acara tersebut.

“Selama beberapa minggu terakhir, para diplomat dan perunding militer India dan China telah melakukan kontak dekat satu sama lain, dan sebagai hasil dari diskusi ini, sebuah kesepakatan telah dicapai mengenai pengaturan patroli di sepanjang LAC di perbatasan India-Chinayang mengarah pada untuk pelepasan dan penyelesaian masalah yang muncul pada tahun 2020,”  ujar Menteri Luar Negeri India Vikram Misri dilansir dari Al Jazeera.

Perjanjian ini memisahkan wilayah yang dikuasai China dan India, mulai dari Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh di India timur, yang diklaim China secara keseluruhan mengingat wilayah tersebut merupakan bagian dari wilayah Tibet, dan keduanya terlibat perang perbatasan pada tahun 1962.

LAC adalah perbatasan sepanjang 3.488 km (2.167 mil) di Himalaya yang dimiliki oleh kedua raksasa Asia tersebut, dengan China mengklaim wilayah yang jauh lebih pendek.

Hubungan antara India dan China memburuk pada Juli 2020 setelah bentrokan militer menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara China. Hal ini berubah menjadi kebuntuan jangka panjang di daerah pegunungan terjal, di mana masing-masing pihak telah menempatkan puluhan ribu personel militer yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur.

India dan China telah menarik pasukan dari beberapa daerah di tepi utara dan selatan Danau Pangong Tso, Gogra, dan Lembah Galwan, namun tetap mempertahankan pasukan tambahan sebagai bagian dari pengerahan multitingkat.

Komandan tertinggi militer India dan China telah mengadakan beberapa putaran perundingan sejak bentrokan militer untuk membahas penarikan pasukan dari wilayah yang mengalami ketegangan.

Awal bulan ini, panglima militer India mengatakan New Delhi ingin status perbatasan di Himalaya barat dikembalikan ke kondisi sebelum April 2020 ketika kebuntuan dimulai dan situasinya akan tetap sensitif hingga saat itu.

Kedua belah pihak telah menyelesaikan “hasil yang mudah dicapai” dan sekarang perlu mengatasi situasi sulit, kata Jenderal Upendra Dwivedi, seraya menambahkan bahwa ada “sinyal positif” dari pihak diplomatik dan eksekusi di lapangan bergantung pada komandan militer kedua belah pihak. negara.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pakta tersebut adalah “produk diplomasi yang sangat sabar dan gigih” dan akan melanjutkan patroli militer seperti sebelum bentrokan tahun 2020.

“Mudah-mudahan kita bisa kembali damai dan tenang. Dan itu adalah kekhawatiran utama kami karena kami selalu mengatakan bahwa jika Anda mengganggu perdamaian dan ketenangan, bagaimana Anda mengharapkan hubungan ini akan terus berlanjut,” kata Jaishankar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper