Binsis.com, JAKARTA - Israel menyerang beberapa bangunan di sekitar kamp Jabalia, Gaza utara, pada Jumat (18/10/2024), yang menyebabkan 33 orang tewas dan 85 orang lainnya luka-luka.
Dilansir dari Reuters, para petugas medis mengaku tank-tank Israel meledakkan jalan dan rumah-rumah.
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan itu dapat meningkat. Pasalnya beberapa orang diyakini terperangkap di bawah reruntuhan.
Sedangkan kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan,anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas. Hingga saat ini, belum ada komentar langsung dari Israel.
Militer Israel telah beroperasi di Jabalia selama dua minggu terakhir. Israel pun telah menewaskan puluhan orang dalam pertempuran jarak dekat pada Kamis (17/10/2024) kemarin. Bahkan, mereka telah membunuh Pimpinan Hamas Yahya Sinwar.
Militer Israel mengatakan operasinya di Jabalia dimaksudkan untuk menghentikan para pejuang Hamas berkumpul kembali untuk melakukan serangan lebih lanjut.
Serangan Israel ke beberapa wilayah di timur tengah mulai dari Gaza hingga Lebanon kian masif. Terbaru, mereka menyerang Pasukan Sementara PBB di Lebanon atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).
Sejauh ini, Dewan Keamanan Perserikatan bangsa Bangsa (PBB) pada hari Senin menyatakan keprihatinan yang kuat setelah beberapa posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan diserang di tengah bentrokan antara militer Israel dan militan Hizbullah yang didukung Iran.
Dalam pernyataan yang diadopsi berdasarkan konsensus, dewan beranggotakan 15 orang itu juga mendesak semua pihak yang terlibat, tanpa menyebut salah satunya secara spesifik, untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan lokasi misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL.
“Pemelihara perdamaian PBB dan kantor-kantor PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan,” kata dewan tersebut, seraya menegaskan kembali dukungannya terhadap UNIFIL dan pentingnya operasi tersebut bagi stabilitas regional.
Dewan Keamanan juga menyerukan implementasi penuh resolusi 1701, yang diadopsi pada 2006 dengan tujuan menjaga perdamaian di perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Dewan tersebut mengakui perlunya langkah-langkah praktis lebih lanjut untuk mencapai hasil tersebut, namun tidak memberikan penjelasan spesifik.
Sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober, posisi UNIFIL telah terkena dampak sebanyak 20 kali, termasuk oleh tembakan langsung dan insiden pada hari Minggu ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL, kata PBB.
“Lima penjaga perdamaian terluka dalam insiden ini, termasuk satu penjaga perdamaian yang menderita luka tembak,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Sumber tembakan itu belum dikonfirmasi oleh UNIFIL. Selama dua minggu terakhir, Israel telah meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mundur 5 km (3 mil) dari apa yang disebut Garis Biru – garis yang dipetakan oleh PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel – demi keselamatan mereka sendiri.
33 Orang Tewas dalam Serangan Israel Terhadap Kamp Pengungsi Jabila Gaza
Israel menyerang beberapa bangunan di sekitar kamp Jabalia, Gaza utara, pada Jumat (18/10/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu