Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono muncul sebagai salah satu sosok yang berpotensi masuk ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sakti Wahyu Trenggono merupakan salah satu menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang turut merapat ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
"Iya saya diminta membantu beliau [Prabowo] di kabinet yang akan datang. Jadi intinya saya siap membantu beliau untuk memajukan bangsa dan negara," kata Trenggono usai bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Melansir laman Kementerian KKP, Sakti Wahyu Trenggono dilantik menjadi Menteri KKP oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 di Istana Negara berdasarkan berdasarkan Keppres Nomor 133/P Tahun 2020.
Mengemban tugas untuk mengelola sektor kelautan dan perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengusung tiga prioritas. Pertama, meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan tangkap dari Rp600 miliar menuju Rp12 triliun.
Kedua, meningkatkan kesejahteraan nelayan, termasuk melalui asuransi dana pensiun atau jaminan hari tua. Sementara itu, program ketiga adalah mengembangkan perikanan budidaya dalam negeri sebagai sumber ekonomi.
“Hal yang menjadi fokus yakni membangun shrimp estate dan kampung-kampung perikanan berbasis komoditas unggulan, seperti Kampung Nila, Kampung Lele, Kampung Rumput Laut, dan lainnya,” tulis keterangan di laman Kementerian KKP.
Baca Juga : Lengkap! Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo: Sri Mulyani, Veronica Tan, hingga AHY |
---|
Di samping itu, Sakti Wahyu Trenggono juga memiliki komitmen untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan yang setiap kebijakannya diambil berdasarkan kajian ilmiah, serta melibatkan ahli dan para pemangku kepentingan.
Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Sakti Wahyu mulanya lebih dikenal sebagai pengusaha. Memulai bisnis di bidang telekomunikasi, dia kemudian beralih fokus ke bisnis penyewaan menara base transceiver (BTS).
Bisnis tersebut semakin meluas sehingga pria kelahiran Semarang 3 November 1962 ini mendapatkan julukan ‘Raja Menara’ atau sebutan lainnya yakni ‘Lelaki Seribu Tower’.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2023, Trenggono memiliki harta Rp2,66 triliun. Jumlah ini terdiri atas tanah dan bangunan Rp91,02 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,81 miliar, dan surat berharga Rp2,22 triliun.
Dia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp22,95 miliar, serta kas dan setara kas Rp156,10 miliar. Trenggono tidak memiliki utang hingga periode pelaporan.
Berdasarkan catatan Bisnis, Trenggono mendapatkan julukan Raja BTS atas kiprahnya sebagai pengusaha menara pemancar atau BTS. Dia mengawali karirnya di PT Astra International Tbk. setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah mundur dari Astra, Wahyu pun memilih untuk mendirikan perusahaannya sendiri di bidang telekomunikasi. Pria kelahiran 1962 itu mendirikan PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesian Tower.
Perusahaannya itu merupakan penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Wahyu juga tercatat sebagai pendiri PT Teknologi Riset Global Investama, perusahan yang saat ini didalami perannya oleh KPK di kasus Telkom.