Bisnis.com, JAKARTA – Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menjadi salah satu dari 49 tokoh yang memenuhi panggilan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto ke kediamannya di bilangan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) kemarin.
Pemanggilan tersebut disinyalir berkaitan dengan bursa calon menteri, calon wakil menteri, serta calon kepala badan pemerintahan Prabowo bersama Wakil Presiden terpilih sekaligus putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Meutya pun digadang-gadang menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2024-2029. Menkominfo saat ini, Budi Arie Setiadi bahkan membenarkan kabar bahwa Meutya akan menjadi suksesornya.
“Betul [Meutya Hafid akan menjadi Menkominfo]. Soal nanti bagaimana itu terserah Pak Presiden,” kata Budi saat ditemui di Media Center Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji juga telah mengkonfirmasi kabar bahwa Meutya masuk bursa menteri Prabowo, meskipun belum dapat memastikan jabatan yang akan diemban.
“Yang jelas Bu Meutya dimasukkan dalam daftar usulan, tetapi posisinya seperti apa nanti Presiden terpilih [Prabowo] yang menentukan,” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).
Baca Juga
Profil Meutya Hafid
Lahir pada 3 Mei 1978, Meutya Hafid merupakan Ketua Komisi I DPR RI 2019-2024. Dia berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I.
Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu sejatinya kembali terpilih menjadi anggota DPR RI 2024-2029 dengan perolehan 147.004 suara di dapil yang sama.
Catatan itu merupakan ketiga kalinya dia terpilih menjadi anggota DPR RI dalam pemilihan legislatif, usai pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) terhadap Burhanuddin Napitupulu yang wafat pada 2010 silam.
Meutya sebelumnya juga malang melintang sebagai jurnalis televisi selama sekian tahun. Namanya sempat dikenal masyarakat luas akibat tragedi penyaderaan di Irak bersama seorang kamerawan Metro TV pada 2005.
Terkait pendidikan, dia sempat mengenyam bangku sekolah di dalam maupun luar negeri. Meutya mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta, masing-masing tamat pada 1990 dan 1993.
Pada 1994, dia menempuh bangku SMA di negeri jiran Singapura, tepatnya di Crescent Girl’s School dan tamat pada 1997.
Dirinya lantas menyeberang ke Australia pada tahun yang sama untuk menempuh pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW), dan memboyong gelar sarjana pada 2001. Empat belas tahun setelahnya, Meutya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan tamat pada 2018.