Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Masalah Drone, Korea Utara Ancam Ledakkan Jalan Perbatasan dengan Korsel

Tensi antara kedua negara semakin tinggi setelah Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirimkan drone ke ibu kotanya, Pyongyang.
Kompetisi tembakan artileri antara unit artileri di bawah Korps 7 Tentara Rakyat Korea dan Korps 9 berlangsung di tempat latihan di Korea Utara, 12 Maret 2020 dalam gambar yang disediakan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. KCNA melalui REUTERS
Kompetisi tembakan artileri antara unit artileri di bawah Korps 7 Tentara Rakyat Korea dan Korps 9 berlangsung di tempat latihan di Korea Utara, 12 Maret 2020 dalam gambar yang disediakan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. KCNA melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara bersiap-siap untuk meledakkan jalan-jalan yang melintasi perbatasan dengan Korea Selatan di tengah meningkatnya tensi kedua negara.

Eskalasi tensi perang kata-kata antara kedua negara semakin tinggi setelah Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirimkan drone ke ibu kotanya, Pyongyang.

Mengutip Reuters pada Senin (14/10/2024), juru bicara militer Korea Selatan menyebut, pasukan Korea Utara bekerja secara kamuflase di jalan-jalan di sisi perbatasan dekat pantai barat dan timur yang kemungkinan merupakan persiapan untuk meledakkan jalan-jalan tersebut, kemungkinan pada hari Senin.

media pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan pada pekan lalu, Angkatan Darat Korea Utara mengatakan akan memutus seluruh jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan dan membentengi wilayah di sisi perbatasannya.

Secara terpisah, Korea Utara pada Jumat pekan lalu menuduh Korea Selatan mengirimkan drone untuk menyebarkan sejumlah besar selebaran anti-Korea Utara di Pyongyang. Hal ini disebut sebagai provokasi politik dan militer yang dapat menyebabkan konflik bersenjata.

Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, pada Senin menolak menjawab pertanyaan mengenai apakah militer Korea Selatan atau warga sipil yang menerbangkan drone tersebut.

Dalam pernyataan lebih lanjut pada akhir pekan, Korea Utara memperingatkan akan adanya bencana mengerikan jika drone Korea Selatan kembali ditemukan terbang di atas Pyongyang. Pada hari Minggu, pihaknya mengatakan telah menempatkan delapan unit artileri bersenjata lengkap di perbatasan siaga untuk melepaskan tembakan.

Militer Korea Selatan mengatakan penolakan mereka untuk menjawab pertanyaan mengenai drone tersebut adalah karena mengatasi dugaan Korea Utara bahwa mereka akan terlibat dalam taktik Pyongyang untuk mengarang alasan untuk melakukan provokasi.

Korea Selatan telah berupaya untuk meningkatkan pertahanan anti-drone sejak tahun 2022, kata Lee, ketika lima drone Korea Utara memasuki wilayah udaranya dan terbang di atas ibu kota Seoul selama beberapa jam.

Lee Kyoung-haing, pakar operasi drone militer di Universitas Jungwon, mengatakan warga sipil tidak akan kesulitan mendapatkan drone dengan jangkauan 300 km (186 mil), perjalanan pulang pergi dari Selatan ke Pyongyang, dengan muatan ringan seperti selebaran.

Pada Minggu (13/10/2024) kemarin, Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan drone tersebut, yang menurut mereka terdeteksi di Pyongyang tiga hari awal bulan ini, adalah jenis drone yang memerlukan peluncur khusus atau landasan pacu dan tidak mungkin kelompok sipil dapat meluncurkannya.

Kedua negara secara teknis masih berperang setelah perang mereka pada tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Hubungan lintas batas ini merupakan sisa-sisa periode pemulihan hubungan antara kedua negara, termasuk pertemuan puncak para pemimpin pada tahun 2018 ketika mereka menyatakan tidak akan ada lagi perang dan era baru perdamaian telah dibuka.

Korea Utara telah memasukkan kembali senjata berat ke dalam zona penyangga perbatasan Zona Demiliterisasi dan memulihkan pos-pos penjagaan, setelah kedua belah pihak menyatakan perjanjian militer tahun 2018 yang bertujuan untuk meredakan ketegangan tidak lagi berlaku


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper