Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan bocoran nama terkait menteri di kabinet Prabowo-Gibran, yaitu Maman Abdurrahman, anggota DPR dari Fraksi Golkar yang pada periode sebelumnya.
Maman juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.
Kelakar Dasco ini disampaikan dalam rapat bersama Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Adapun, Dasco menyinggung Maman akan mengisi posisi calon Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Menteri UMKM) seusai Maman memberikan masukan mengenai aturan subsidi untuk motor listrik. Menurutnya, diksi subsidi ini lebih baik diubah menjadi intensif.
Masukan tersebut ditanggapi Dasco dengan kelakar seolah nama Maman masuk dalam bursa menteri Prabowo-Gibran.
“Saya tadi gak bilang subsidi, tapi ngambil dari Pak Menteri UMKM tadi intensif. Karena ini masukan dari Menteri UMKM,” tutur Dasco dalam rapat.
Baca Juga
Seusai rapat, Dasco memberikan keterangannya terkait kelakar saat rapat berlangsung. Menurutnya, dirinya hanya mendokan Maman bisa mengurus UMKM dengan baik, terutama perihal motor listrik.
“Ya tadi saya doakan kepada Pak Maman supaya itu bisa mengurus UMKM dengan baik yang berkaitan dengan motor listrik terutama,” pungkasnya kepada wartawan seusai rapat, di depan Ruang Rapat Komisi VII, Rabu (9/10/2024).
Namun demikian, Dasco enggan memberikan penjelasan perihal apakah hal tersebut permintaan langsung dari Presiden terpilih Prabowo Subianto atau tidak.
“Itu nanti kita lihat dua minggu lagi,” tuturnya.
Respons Maman Soal Kelakar Dasco
Anggota DPR RI Maman Abdurrahman merespons kelakar Dasco yang menyatakan dirinya sebagai calon Menteri UMKM. Sebagai kader Partai Golkar, dirinya mengaku siap ditugaskan dalam hal apapun.
“Sebagai kader Partai Golkar, saya siap ditugaskan di medan apapun, mau itu di medan rumput, di medan lumpur, di medan manapun,” kata Maman kepada wartawan di depan Ruang Rapat Komisi VII, Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Namun demikian, dia tak berani untuk menyatakan kesiapannya sebagai menteri Prabowo karena urusan terkait kementerian merupakan 100% hak prerogatif presiden terpilih Prabowo.
“Saya tidak berani masuk kepada domain siap atau tidak siap, itu semua hak prerogatif Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Pilih yang insyaallah tanggal 20 nanti dilantik,” tuturnya.