Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jejak Berdarah Perang Iran vs Israel, dari Kawan Menjadi Lawan

Berikut ini duduk perkara terjadinya perang antara Israel dan Iran yang dimulai pada Desember 2023.
Seorang tentara Israel menyiapkan kopi saat dia menjaga pos pemeriksaan dekat perbatasan dengan Lebanon, di Israel utara, 1 November 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Seorang tentara Israel menyiapkan kopi saat dia menjaga pos pemeriksaan dekat perbatasan dengan Lebanon, di Israel utara, 1 November 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura

Militer Israel kemudian mulai melakukan terror mengerikan di Iran dan mengincar para pepimpin Hizbullah di Lebanon.

Serangan Israel di Iran ditandai dengan meledaknya puluhan pager yang mengakibatkan ratusan masyarakat menjadi korban.

Pager tersebut sengaja diledakkan oleh Israel, yang diduga bekerja sama dengan AS, untuk membunuh para pejuang Hizbullah.

Pasalnya Hizbullah menggunakan pager sebagai alat komunikasi agar tak terlacak lokasinya oleh militer Israel.

Pimpinan Hizbullah Terbunuh

Ledakan kembali mencuat, yang juga didalangi oleh Israel, di mana puluhan masyarakat kembali menjadi korban.

Puncaknya adalah saat rudal Israel mengenai pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah, yang diduga sudah ditargetkan sejak lama.

Serangkaian serangan Israel yang dibalas oleh Iran ini pun membuat beberapa pimpinan negara buka suara. Beberapa negara Eropa kemudian mengatakan Israel hanya membela diri.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Anthony Blinken mengatakan bahwa Israel memiliki hak seratus persen untuk membela diri.

Pembelaan diri tersebut ditunjukkan dengan mengirimkan ratusan rudal dan melakukan invasi darat terhadap Iran.

Iran kemudian membalas negara-negara Barat dan mengatakan bahwa pihaknya juga sedang "mempertahankan negaranya."

Namun, jejak berdarah permusuhan Iran-Israel sebenarnya sudah dimulai sejak Revolusi Islam Iran pada 1979. Israel cawe-cawe mempertahankan rezim Reza Shah Pahlavi yang digulingkan oleh kelompok Ali Khamenei. 

Pada era Reza Pahlevi ini hubungan Iran dengan Israel sedang manis-manisnya. Namun, ketika rezim berganti hubungan kawan menjadi lawan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper