Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Parpol Lebih Betah di Dalam Koalisi Pemerintahan, Ini Penyebabnya

Konstelasi politik di Tanah Air memiliki kecenderungan lebih memilih masuk ke dalam pemerintah dibandingkan dengan berada di luar pemerintahan.
Pengendara melintasi baliho calon anggota legislatif dan partai politik di Jakarta, Senin (8/1/2024). Memasuki masa kampanye penggunaan baliho atau spanduk sebagai alat peraga kampanye (APK) mulai memenuhi sudut-sudut ibu kota. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengendara melintasi baliho calon anggota legislatif dan partai politik di Jakarta, Senin (8/1/2024). Memasuki masa kampanye penggunaan baliho atau spanduk sebagai alat peraga kampanye (APK) mulai memenuhi sudut-sudut ibu kota. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Arah partai politik di Tanah Air memiliki kecenderungan lebih memilih masuk ke ke dalam koalisi pemerintah dibandingkan dengan berada di luar pemerintahan.

Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) membeberkan banyak partai politik yang kini takut menjadi oposisi pemerintah Prabowo-Gibran.

Pengamat Komunikasi Politik Kedai Kopi, Hendri Satrio mengatakan alasan partai politik lebih memilih berkoalisi dan takut menjadi oposisi lantaran partai politik itu kurang dukungan dari masyarakat.

Padahal, menurutnya, sikap oposisi partai politik bisa membantu masyarakat untuk menyuarakan kritikannya ke pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Namun kenyataannya suara parpol yang menjadi oposisi justru turun, tidak dipilih juga. Faktor parpol kini menolak untuk menjadi oposisi menurut saya karena tak ada reward yang signifikan dari rakyat," tuturnya di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Dia mencontohkan dua partai politik yang berada di luar pemerintahan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu PKS dan Partai Demokrat.

Menurutnya, kedua partai itu dinilai tidak mendapatkan dukungan yang signifikan pada Pemilu padahal kerap memberikan masukan yang kritis kepada pemerintah.

"Reward dari rakyat saat menjadi oposisi terakhir didapatkan oleh PDI Perjuangan yang menang saat pemilu 2014, setelah itu otomatis oposisi tenggelam," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper