Bisnis.com, JAKARTA - Kisi-kisi terkait dengan pembagian perwakilan menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto mulai terungkap. Tidak hanya perwakilan koalisi, Prabowo memastikan seluruh pihak mengambil bagian.
Adapun, Badan Legislasi (Baleg) DPR dan pemerintah telah sepakat soal penghapusan batasan jumlah kementerian dalam Revisi Undang-Undang (RUU) Kementerian Negara.
Dengan adanya perubahan pada Pasal 15 yang mengatur batasan jumlah kementerian, maka jumlah keseluruhan kementerian paling banyak 34 diubah menjadi sesuai kebutuhan presiden dengan memperhatikan efektivitas penyelenggaraan pemerintah.
Desas-desus kabinet jumbo pemerintah Prabowo Subianto nantinya akan berjumlah mencapai 44 orang.
Presiden terpilih Prabowo Subianto merespons soal pihak yang menilai kabinet di pemerintahan akan 'gemuk' lantaran bakal diisi oleh kementerian dan lembaga baru.
Jika dirinya otoriter, maka bisa saja Prabowo membuat Indonesia dipimpin satu partai dengan jumlah kabinet sebanyak 20-24 menteri.
Baca Juga
"Kalau kita negara otoriter hanya satu partai ya bisa jalan ke negara ini hanya dengan 20 menteri 24 saja," ujarnya dalam acara BNI di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10/2024).
Namun demikian, hal tersebut tidak dilakukan Prabowo. Sebab, Ketua Umum Gerindra itu ingin merangkul seluruh kelompok agar bisa memberikan perwakilannya di kabinet.
“Tapi saya harus merangkul semua kelompok harus ada perwakilan harus ada perwakilan harus ada Indonesia Timur tengah suku B suku A, ini Indonesia,” pungkasnya.
Prabowo merespons untuk pihak yang mengatakan bahwa kabinet di era pemerintahannya cukup banyak atau kabinet gemuk. Menurutnya, satu negara Timor Leste yang jumlah penduduknya lebih kecil dari Bogor saja bisa memiliki 28 menteri.
“Timor Leste penduduknya kalau tidak salah 1,3 juta, lebih kecil dari Bogor Kabupaten Bogor. Kabinetnya, menterinya tau nggak berapa? 28 menteri. Kenapa? karena dia koalisi juga,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga membandingkan luas Indonesia bisa sama besar dengan benua Eropa yang memiliki 27 negara dan tentunya dengan jumlah kabinet lebih banyak.
Oleh sebab itu, kata Prabowo, kabinet yang "gemuk" itu telah disiapkan agar bisa lebih optimal dalam mengurus seluruh wilayah Indonesia.
"Saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang 'oh kabinet Prabowo, kabinet gemuk, banyak' ya negara kita besar bung," pungkasnya.
PDIP Masuk Kabinet
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mulai mengungkap sejumlah nama yang akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Dia menjelaskan Prabowo akan kembali meminta menteri Jokowi yang memiliki kinerja baik untuk kembali bertugas sebagai menteri.
“Pak Prabowo udah ngomong nama-nama dari Kabinet Jokowi yang bagus-bagus akan dipakai untuk membantu beliau [Prabowo]. Jadi, ya nama yang dianggap bagus dan masih cukup fit dipakai,” ucapnya.
Lebih lanjut, Muzani menjelaskan bahwa saat ini nomenklatur kementerian sedang dalam tahap penyusunan dan bahkan sudah ada yang dipanggil. Namun, dia menegaskan dirinya tidak masuk dalam jajaran menteri Prabowo.
“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil. Tapi gak termasuk gua ya,” tuturnya.
Ahmad Muzani mulai mengungkap salah satu yang akan kembali dipanggil adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Kendati demikian, dia tidak menyebutkan pasti posisi apa yang akan ditempati oleh Pratikno saat menjadi Menteri Prabowo.
“Saya nggak paham satu persatu, setahu saya ada [Pratikno],”
Selain itu, Prabowo nampaknya akan memanggil beberapa nama baru dalam jajaran kabinetnya.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan bocoran nama Maman Abdurrahman pada saat rapat bersama Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Adapun, Dasco menyinggung Maman akan mengisi posisi calon Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Menteri UMKM) seusai Maman memberikan masukan mengenai aturan subsidi untuk motor listrik. Menurutnya, diksi subsidi ini lebih baik diubah menjadi intensif.
Masukan tersebut ditanggapi Dasco dengan kelakar seolah nama Maman masuk dalam bursa menteri Prabowo-Gibran.
“Saya tadi gak bilang subsidi, tapi ngambil dari Pak Menteri UMKM tadi intensif. Karena ini masukan dari Menteri UMKM,” tutur Dasco dalam rapat.
Seusai rapat, Dasco memberikan keterangannya terkait kelakar saat rapat berlangsung. Menurutnya, dirinya hanya mendokan Maman bisa mengurus UMKM dengan baik, terutama perihal motor listrik.
“Ya tadi saya doakan kepada Pak Maman supaya itu bisa mengurus UMKM dengan baik yang berkaitan dengan motor listrik terutama,” pungkasnya kepada wartawan seusai rapat, di depan Ruang Rapat Komisi VII, Rabu (9/10/2024).