Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar publik menunggu kepastian mengenai rencana perombakan kabinet alias reshuffle menteri kabinet Indonesia maju. Dia pun menegaskan bahwa kebijakan reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
"Tunggu saja itu kan hak prerogatif presiden," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).
Ma'ruf lalu tidak mengungkap lebih lanjut perihal kabar reshuffle itu.
Sebelumnya, isu kocok ulang kabinet itu sudah menyeruak sejak pekan ini. Meski demikian, Istana Kepresidenan sudah membantah terkait dengan isu perombakan kabinet atau reshuffle dilakukan pekan ini.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa isu yang beredar tidaklah benar. Khususnya, informasi mengenai akan ada perombakan kabinet pada Kamis (15/8/2024) besok.
“Tidak ada rencana atau tidak ada agenda reshuffle kabinet pada 14 Agustus atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar,” katanya saat dihubungi, Rabu (14/8/2024).
Baca Juga
Meski begitu, Ari melanjutkan bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang memang dapat dipergunakan jika diperlukan.
Senada, Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengaku belum mendengar tentang adanya rencana Jokowi untuk melakukan reshuffle Kabinet
“Belum ada rencana reshuffle. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa ‘jika diperlukan’. Beliau memiliki Hak Prerogatif,” tandas Yusuf.
Sebelumnya, Jokowi angkat bicara mengenai kabar perombakan kabinet atau reshuffle,khususnya yang berstatus kader PDIP, yang kembali mencuat dan akan dilakukan Kamis (15/8/2024).
Jokowi menekankan bahwa dirinya akan merombak menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) apabila diperlukan.
“Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan. Saya udah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu,” ujarnya kepada wartawan usai meninjau pembangunan sport center PSSI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Selasa (13/8/2024).
Rumor yang beredar, Presiden Jokowi bakal merombak posisi menteri kabinet, khususnya yang menteri yang berstatus kader PDI Perjuangan.
Ketiga menteri PDIP yang kini duduk di kabinet, yakni Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberi respons saat ditanyakan terkait dengan radar Airlangga Hartarto yang masuk dalam radar reshuffle usai mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan bahwa kinerja Airlangga di bawah kabinet Indonesia Maju tidak memiliki masalah.“Oh kalau di bawah kabinet Indonesia Maju. [Airlangga] saya kira enggak ada masalah,” pungkas Jokowi.