Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengkritik pelaksanaan Pemilu 2024 di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sementara itu Presiden Jokowi telah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk ke pihak yang kecewa selama pemerintahannya yang berlangsung 10 tahun.
Adapun Puan mengungkapkan bahwa Pemilu telah dilaksanakan beberapa kali, bahkan sebelum era reformasi Pemilu pernah dilakukan di negeri ini.
“Bahkan sebelum reformasi pemilu sudah dilaksanakan dan rakyat juga memberikan pilihannya lewat Pemilu. Apakah pemilu saat itu memenuhi syarat-syarat bebas jujur dan adil?,” kata Puan dalam pidatonya di sidang tahunan DPR, Jumat (16/8/2024).
Puan pun menjelaskan, Pemilu yang berkualitas tidak bisa menjadikan partisipasi masyarakat dalam pemilihan menjadi acuan terselanggaranya pemilu yang berkualitas.
Sebab, Pemilu yang berkualiatas, kata Puan adalah kebebasan dan ketidaktakutan masyarakat untuk memilih atau menentukan suara yang mereka ingin. “Pemilu berkualitas yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksan, tanpa dikendalikan dan tanpa rasa takut,” ujar Puan.
Baca Juga
Selain itu, dalam pidatonya Puan menyampaikan bahwa kontestasi Pemilu 2024 lalu meninggalkan berbagai kesan.
Puan mengatakan, bagi yang menang dalam pemilu, tentu semua hal menjadi indah untuk dikenang. Sementara, bagi yang kalah akan merasa serba sulit.
"Bagi yang berhasil dalam Pemilu, semua hal menjadi indah untuk dikenang. Sementara bagi yang belum berhasil, merasa serba sulit, sulit makan, sulit tidur, bahkan ada yang sulit untuk bangkit kembali. Itulah potret Pemilu 2024. Haruslah menjadi kritik dan otokritik bagi kita semua,” ucapnya.
Jokowi Minta Maaf
Sementara itu, Presiden Jokowi minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dalam pidato kenegaraan terakhirnya pada hari ini, Jumat (16/8/2024).
Pada Sidang Tahunan MPR yang digelar Jumat (16/8/2024), Jokowi, yang juga mengatasnamakan sang Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan permintaan maaf bagi setiap pihak yang kecewa hingga hal-hal yang mungkin belum terwujud.
“Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf,” kata Jokowi di gedung DPR RI, Jumat (16/8/2024).
Saat mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, intonasi suara Jokowi terdengar lebih rendah dan pelan dibandingkan saat dia membacakan capaian kinerja selama 10 tahun terakhir.
Jokowi mengetahui bahwa hasil yang dicapai kini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, dan belum sepenuhnya sesuai dengan harapan keinginan seluruh pihak.
“Namun, saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita- cita Indonesia Emas 2045,” tuturnya.