Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Nilai Pengunduran Diri Airlangga Janggal

Pengamat politik CSIS mencium kejanggalan terkait keputusan Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (5/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (5/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.comJAKARTA - Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencium kejanggalan terkait keputusan Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan bahwa Munaslub Golkar akan berlangsung beberapa bulan lagi, yakni Desember 2024. Momen munaslub seharunya bisa menjadi kesempatan bagi Airlangga untuk mengumumkan pengunduran dirinya. 

“Ya, kenapa misalnya nggak menunggu saja, Desember misalnya, kalau betul Pak Airlangga itu tidak ingin mencalonkan lagi kan bisa disampaikan pada Desember misalnya ya,” jelas Arya ketika dihubungi Bisnis pada Senin (12/8/2024).

Adapun, jika melihat dari sisi elektoral Partai Golkar terlihat ada kenaikan dibandingkan Pemilihan Umum (Pemilu) sebelumnya dengan kenaikan sebesar 3%. “Jadi kan tentu ada alasan-alasan lain yang membuat akhirnya Pak Airlangga mengundurkan diri,” pungkasnya. 

Mengejutkan Banyak Orang

Menurutnya, usaha untuk ‘menggoyang’ Airlangga sudah terjadi cukup lama. Meski demikian, Airlangga masih bisa bertahan hingga beberapa waktu setelah pemilu. 

Adapun, alasan yang membuat langkah tersebut mengejutkan banyak orang adalah langkah pengunduran diri yang dilakukan lebih cepat meskipun Munas akan digelar sebentar lagi. Tak hanya itu, momen ini diambil kala menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pergantian pemerintahan. 

Saat ditanya apakah langkah pengunduran ini dari faktor internal maupun eksternal, ia melihat jika dari sisi internal sepertinya memang ada, namun dinilai tidak terlalu memiliki gejolak yang besar. 

“Kalau dari sisi internal, sepertinya ya ada, tapi mungkin nggak terlalu besar ya gejolaknya. Karena kan relatif ketua DPD 1 level provinsi itu kan cukup solid ya. Jadi mungkin dugaan saya ada pengaruh eksternal juga. Mungkin pengaruh eksternalnya Jauh lebih kuat,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper