Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencium kejanggalan terkait keputusan Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan bahwa Munaslub Golkar akan berlangsung beberapa bulan lagi, yakni Desember 2024. Momen munaslub seharunya bisa menjadi kesempatan bagi Airlangga untuk mengumumkan pengunduran dirinya.
“Ya, kenapa misalnya nggak menunggu saja, Desember misalnya, kalau betul Pak Airlangga itu tidak ingin mencalonkan lagi kan bisa disampaikan pada Desember misalnya ya,” jelas Arya ketika dihubungi Bisnis pada Senin (12/8/2024).
Adapun, jika melihat dari sisi elektoral Partai Golkar terlihat ada kenaikan dibandingkan Pemilihan Umum (Pemilu) sebelumnya dengan kenaikan sebesar 3%. “Jadi kan tentu ada alasan-alasan lain yang membuat akhirnya Pak Airlangga mengundurkan diri,” pungkasnya.
Mengejutkan Banyak Orang
Menurutnya, usaha untuk ‘menggoyang’ Airlangga sudah terjadi cukup lama. Meski demikian, Airlangga masih bisa bertahan hingga beberapa waktu setelah pemilu.
Adapun, alasan yang membuat langkah tersebut mengejutkan banyak orang adalah langkah pengunduran diri yang dilakukan lebih cepat meskipun Munas akan digelar sebentar lagi. Tak hanya itu, momen ini diambil kala menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pergantian pemerintahan.
Baca Juga
Saat ditanya apakah langkah pengunduran ini dari faktor internal maupun eksternal, ia melihat jika dari sisi internal sepertinya memang ada, namun dinilai tidak terlalu memiliki gejolak yang besar.
“Kalau dari sisi internal, sepertinya ya ada, tapi mungkin nggak terlalu besar ya gejolaknya. Karena kan relatif ketua DPD 1 level provinsi itu kan cukup solid ya. Jadi mungkin dugaan saya ada pengaruh eksternal juga. Mungkin pengaruh eksternalnya Jauh lebih kuat,” tuturnya.