Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menampik adanya kenaikan beban pengeluaran yang disiapkan pemerintah untuk penyelenggaraan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Menurutnya, dengan melaksanakan HUT Ke-79 RI di dua lokasi yakni di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Istana Merdeka, Jakarta. Maka, tentunya akan berdampak pada kenaikan anggaran.
Hal ini disampaikannya usai membuka agenda penyerahan SK TORA dan Peninjauan Expo Festival LIKE 2, Hall A, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (9/8/2024).
“Iya, namanya dulu hanya di satu tempat. Ini karena ada transisi [pemindahan Ibu Kota] sehingga menjadi di dua tempat. Namun, kan bukan lompatan [anggaran] yang anu [besar]. Saya kira anggaran biasa, wajar dan juga anggarannya di Kemensetneg,” kata Jokowi kepada wartawan.
Sekadar informasi, pemerintah sedang mempersiapkan pesta megah hari ulang tahun alias HUT ke 79 Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ketika tren ekonomi stagnan. Ekonomi RI pada kuartal 2/2024 masih tumbuh di bawah ekspektasi yakni di angka 5,05%.
Di sisi lain, penyelenggaran upacara yang rencananya berada di dua tempat, IKN Nusantara dan Jakarta itu juga berlangsung ketika kas negara semakin sempit. Defisit anggaran pada semester 1/2024 tercatat sebesar Rp77,32 triliun atau 0,34% dari produk domestik bruto (PDB).
Baca Juga
Tren defisit anggaran itu kembali muncul karena seretnya setoran negara. Pendapatan negara tercatat terkontraksi di angka 6,19%. Kontraksi pendapatan negara itu dipicu oleh kinerja penerimaan pajak yang tercatat turun 7,02% akibat harga komoditas yang melorot. Alhasil, hingga tutup buku defisit anggaran diperkirakan mencapai 2,29 dari PDB.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno mengakui bahwa anggaran penyelenggaraan HUT Ke-79 RI membengkak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, akademisi yang kini telah menjadi birokrat penting di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, memastikan bahwa kenaikan biaya penyelenggaraan HUT Ke-79 RI tidak signifikan.
“Ya karena upacara sekarang diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya, tetapi tidak signifikan,” katanya kepada wartawan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2024).