Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada, BNN Temukan Air Mineral Tidak Bersegel Ada Sabu

BNN menemukan di Jakarta Barat, air mineral rasa sabu cair dan mengingatkan agar berhati-hati saat beli air mineral atau kemasan.
Ilustrasi - Barang bukti sabu cair. (ANTARA FOTO/Lucky .R)
Ilustrasi - Barang bukti sabu cair. (ANTARA FOTO/Lucky .R)

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta menemukan modus baru yakni sabu yang dimasukkan ke dalam kemasan botol air mineral.

Ketua Tim Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta Joko Purnomo mengatakan agar masyarakat lebih waspada dalam memilih air mineral. Sebab, BNN menemukan air mineral rasa sabu cair.

"Ini yang kami temukan di Jakarta Barat, air mineral rasa sabu cair. Jadi tolong hati-hati kalau beli air mineral atau kemasan. Lebih baik bawa dari rumah atau lihat segelnya memang rapat," seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/8/2024).

Hal itu dibeberkannya dalam Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pelajar DKI Jakarta. Dia juga mengingatkan supaya warga hanya mengonsumsi air kemasan atau mineral yang bersegel rapat, untuk mencegah meminum air yang sudah ditambah sabu cair.

Temuan pertama sabu cair dalam botol kemasan pada 2017. Saat itu, petugas sedang melakukan razia di diskotek bilangan Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Petugas menemukan sabu cair mengandung zat psikotropika metamphetamine dikemas dalam air mineral. Berkaca dari kondisi ini, setiap orang wajib berhati-hati dalam membeli air kemasan. 

"Warga jangan mau langsung dititipi barang oleh orang tak dikenal saat berada di tempat umum. Misalnya di bandara dan stasiun," ungkapnya.

"Karena di Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika disebutkan bahwa barang siapa menyimpan, membantu menyimpan, dititipi, menguasai, menyembunyikan dan menanam, terancam minimal hukuman empat tahun (pidana)," kata dia.

Joko mengatakan saat ini terdapat 91 narkotika jenis baru di Indonesia dan enam di antaranya belum diatur oleh hukum. Celah hukum ini dimanfaatkan oleh sindikat untuk memproduksi narkotika dan menghindari jeratan hukum.

"Sekarang muncul di daerah selatan, rokok elektrik rasa ganja liquid-nya. Ada lagi liquid-nya di Jakarta Utara, rokok elektrik ada rasa sabu cair dan ekstasi cair. Jadi muncul narkotika jenis baru supaya tidak bisa dihukum," kata dia.

Selain itu, Joko juga mengungkapkan temuan lain yakni tanaman bernama teh arab yang diekstrak menjadi narkotika, serta teh hijau berasal dari Kalimantan, yakni kratom yang bisa membuat penggunanya merasakan sensasi terbang (fly).

"(Ini juga) Yang belum diatur di undang-undang," kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper