Bisnis.com, JAKARTA -- Detasemen Khusus Anti-teror atau Densus 88 Polri memastikan tidak ada eskalasi peningkatan aksi teror menjelang hari raya ulang tahun atau HUT RI ke-79.
Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap tiga tersangka teroris di dua lokasi yang berbeda, yakni di Malang satu orang pada Rabu (31/7/2024) dan di Jakarta Barat dua orang pada (6/8/2024).
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar menegaskan dua kejadian penangkapan itu tidak terkait dengan acara besar menjelang perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 dan murni merupakan tindakan preventif.
"Sejauh ini, tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan peringatan 17 Agustus dan 2 penangkapan ini tidak terkait dengan event atau peristiwa nasional yang terjadi," ujarnya di Divisi Humas Polri, Rabu (7/8/2024).
Meski demikian, Densus 88 tidak serta merta menjadi lebih aktif menjelang HUT ke-79 RI yang jatuh pada Sabtu (17/8/2024). Sebab, Aswin memastikan Densus 88 melakukan tugas pencegahan dan pengawasan aksi teror selama 24 jam penuh.
"Dan kita tidak memerlukan trigger seperti akan ada peringatan 17 Agustus bahwa kita kemudian lebih aktif, itu tidak. Densus 88 memang sehari-harinya demikian. Selalu melakukan aktivitas monitoring ini 24 jam sehari," pungkasnya.
Dua Penangkapan Teroris Jelang HUT ke-79 RI
Sebagai informasi, satuan anti-teror Polri ini juga telah meringkus meringkus satu tersangka teroris berinisial HOK (19) di Malang Jawa Timur. HOK ditangkap pada Rabu (31/7/2024) sekitar 19.15 WIB di wilayah Malang.
HOK yang merupakan pelajar itu diketahui sebagai simpatisan Daulah Islamiyah (DI). HOK berencana melakukan aksinya di dua tempat ibadah Malang Jawa Timur menggunakan bahan peledak Triaceton Triperoxide (TATP).
Teranyar, Densus 88 juga telah menangkap dua orang tersangka teroris di Jakarta Barat yakni AM dan RJ. Keduannya merupakan simpatisan kelompok ISIS dengan mengunggah narasi dukungan propaganda terhadap ISIS melalui sosial media.
Bahkan, AM dan RJ disebut mengibarkan bendera ISIS dan memegang senjata saat melakukan propaganda dukungan terhadap ISIS. Adapun, dua teroris di Jakarta Barat ini memiliki bahan peledak yang berbeda dengan HOK.