Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada beberapa janji kampanye yang belum terpenuhi.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Jokowi merupakan suatu kewajaran. Dia pun meyakini, masyarakat akan memaafkan Jokowi secara pribadi namun tidak sebagai presiden karena harus ada pertanggungjawaban.
"Sebagai pribadi, Pak Presiden akan dimaklumi. Tetapi sebagai presiden, masyarakat Indonesia akan mencatat mana yang belum selesai, mana yang sudah selesai, mana yang tidak sesuai dengan janjinya," kata Jazilul kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).
Wakil ketua MPR ini mencontohkan, orang nomor satu di Indonesia itu belum pernah memenuhi target pertumbuhan ekonomi 7%. Jokowi, lanjutnya, juga belum penuhi janji menegakkan demokrasi dan memindahkan ibu kota negara (IKN).
Jazilul mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang diberikan kepercayaan masyarakat untuk mengembang tugas membangun bangsa dan negara. Oleh sebab itu, ucapan permintaan maaf harus diikuti pertanggungjawaban.
"Karena masyarakat berharap pelaksanaan dari janji-janji itu dan presiden, pejabat negara, juga digaji," jelasnya.
Baca Juga
Adapun, Jokowi menyampaikan permintaan maaf dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan jelang HUT ke-79 RI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Kamis (1/8/2024) malam.
"Saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.
Dia mengaku belum bisa menyenangkan semua pihak sepanjang 10 tahun memimpin bersama dengan Jusuf Kalla dan Ma’ruf Amin. Menurutnya, tidak ada manusia yang sempurna menjalin hidup.