Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran Setelah Kehilangan 3 Putra di Gaza

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan meninggal dunia dalam serangan yang dilancarkan militer Israel di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebelum menyampaikan pidato dihadapan pendukungnya, belum lama ini. Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Mohammed Salem
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebelum menyampaikan pidato dihadapan pendukungnya, belum lama ini. Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA — Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan meninggal dunia dalam serangan yang dilancarkan militer Israel di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).

Haniyeh menjadi ujung tombak dari diplomasi internasional Hamas saat perang berkecamuk di Gaza, tempat tiga putranya tewas dalam serangan udara Israel.

Dilansir Reuters, tiga putra Haniyeh yakni Hazem, Amir, dan Mohammad tewas pada 10 April 2024 ketika serangan udara Israel menghantam mobil yang mereka kendarai.

Menurut laporan Hamas, Haniyeh juga kehilangan empat cucunya, tiga perempuan dan seorang laki-laki, dalam serangan itu.

Haniyeh sebelumnya membantah pernyataan Israel bahwa putra-putranya adalah pejuang Hamas.

"Kepentingan rakyat Palestina didahulukan daripada segalanya,” tegas Haniyeh ketika ditanya apakah pembunuhan anggota keluarganya akan memengaruhi perundingan gencatan senjata.

Haniyeh ditunjuk sebagai pemimpin Hamas pada 2017. Sejak saat itu, Haniyeh berpindah-pindah antara Turki dan ibu kota Qatar, Doha, menghindari pembatasan perjalanan di Jalur Gaza yang diblokade.

Mobilitas itu memungkinkannya untuk bertindak sebagai negosiator dalam pembicaraan gencatan senjata atau untuk berbicara dengan sekutu Hamas, Iran.

"Semua perjanjian normalisasi yang Anda [negara-negara Arab] tandatangani dengan [Israel] tidak akan mengakhiri konflik ini," Haniyeh menyatakan di televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar tak lama setelah pejuang Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober.

Di sisi lain,  Israel menganggap seluruh pimpinan Hamas sebagai teroris. Israel menuduh Haniyeh, Meshaal, dan yang lainnya terus memicu aksi teror Hamas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper