Bisnis.com, JAKARTA — Anies Baswedan merespons kabar bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ida Fauziyah masuk dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Anies mengaku tak ambil pusing soal kans melawan kader PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
“Bagi saya yang penting adalah masalah-masalah utama yang dianggap penting oleh masyarakat. Itu ada di survei,” katanya kepada wartawan di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).
Anies berpendapat, hal itulah yang akan menjadi fokus perhatiannya dalam menyongsong palagan Pilkada Jakarta.
Pasalnya, menurut Anies, masing-masing kandidat yang muncul kelak tetap akan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai masalah itu.
“Jadi saya lebih cenderung untuk fokus kepada tantangan yang harus dihadapi untuk masyarakat, daripada siapa yang nanti akan berada di dalam gelanggang Pilkada,” tandas Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 itu.
Baca Juga
Seperti diketahui, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya telah mengusung duet Anies dengan Sohibul Iman.
Sebelumnya, PDIP dikaitkan dengan berbagai nama dalam bursa Jakarta 1. Selain Anies Baswedan, partai berlambang banteng tersebut digadang-gadang bakal kembali mengusung Ahok.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan bahwa Ahok merupakan sosok kandidat kuat calon gubernur Jakarta 2024 usungan PDIP.
Djarot menjelaskan, PDIP sudah melakukan kajian dan pemetaan ihwal Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, Ahok menjadi kandidat yang kuat.
"Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kita terima menjadi salah satu calon yang cukup ya, sangat potensial, kalau menurut saya untuk bisa diajukan," jelas Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024) lalu.
Sementara itu, DPP PKB hingga saat ini belum resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon yang akan diusung di Pilgub Jakarta. Nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah belakangan muncul sebagai alternatif.